Al Siddiq International School

30 Juni 2025

Uncategorized

Choral Speaking di Al Siddiq Festival: Seruan Nurani dari Panggung Sekolah

Dalam kemeriahan Al Siddiq Festival 2025 yang dipenuhi tawa, sorak-sorai, dan tepuk tangan meriah, ada satu penampilan yang membuat suasana berubah—hening, khidmat, dan menggugah. Penampilan choral speaking oleh tiga siswi akhwat SMP Al Siddiq mencuri perhatian dan meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir. Bukan karena penampilan lain kurang bagus, tetapi karena kekuatan pesan dan relevansi temanya yang begitu tepat dengan situasi dunia hari ini.Dengan penuh penghayatan, tiga murid ini membawakan orasi puitis dalam format choral speaking—sebuah pertunjukan berbicara serempak yang mengandalkan kekompakan intonasi, emosi, dan pesan. Materi yang mereka bawakan menyoroti isu kemanusiaan yang tengah mengguncang hati dunia: agresi brutal penjajah Israel atas Gaza. Seruan mereka bukan sekadar membacakan naskah, melainkan sebuah jeritan nurani yang mempertanyakan diamnya dunia Islam dan bungkamnya banyak pihak atas penderitaan yang terus terjadi.Yang membuat penampilan ini semakin kuat adalah pilihan mereka untuk tidak menggunakan Bahasa Indonesia, tetapi Bahasa Inggris—bahasa yang menjadi penghubung dunia. Dengan ini, pesan mereka tidak hanya ditujukan untuk audiens lokal, tapi juga menjadi representasi sikap generasi muda Muslim yang ingin bersuara secara global. Mereka menyadari bahwa penderitaan di Gaza bukan sekadar isu politik atau agama, tetapi isu kemanusiaan yang menyentuh setiap hati yang masih hidup.Intonasi tajam, nada tinggi yang dikontrol dengan baik, dan tempo yang menghentak menjadikan choral speaking ini bukan sekadar penampilan, tapi pernyataan. Ia membangunkan hati yang tertidur, menggugah rasa peduli yang mungkin mulai tumpul, dan menjadi bukti bahwa suara anak-anak muda pun bisa menyampaikan pesan perlawanan terhadap ketidakadilan. Di panggung sederhana itu, suara mereka menjadi gema nurani yang menyebar ke seluruh penjuru lapangan.Penampilan ini mengajarkan kita bahwa pendidikan bukan hanya tentang angka dan prestasi akademik, tapi juga tentang keberanian bersikap, peka terhadap ketidakadilan, dan menjadi bagian dari suara perubahan. Choral speaking di Al Siddiq Festival menjadi refleksi bagaimana sekolah tidak hanya mengasah otak, tetapi juga menumbuhkan hati yang hidup—hati yang peduli pada umat, pada keadilan, dan pada nilai-nilai kemanusiaan sejati.Khalid Abdullah, Lc

Uncategorized

REFLEKSI PERJALANAN BELAJAR SELAMA 1 TAHUN DI TK AL SIDDIQ

Pada hari Jumat, 20 Juni 2025, TK Al Siddiq International School melaksanakan kegiatan pembagian raport akhir semester dua. Kegiatan ini berlangsung di masing-masing kelas TK A dan TK B, dengan kehadiran para orang tua yang penuh antusias. Momen ini menjadi laporan kepada orang tua tentang perkembangan dan capaian anak dalam belajar selama satu tahun ini.Pembagian raport bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai capaian perkembangan siswa selama satu tahun ajaran. Bagi TK A, raport menjadi tolok ukur dalam menilai kesiapan anak untuk memasuki tahun ajaran berikutnya. Sementara itu, bagi siswa-siswi TK B, raport menjadi penutup masa belajar mereka di tingkat taman kanak-kanak, sekaligus bahan evaluasi sebelum memasuki jenjang sekolah dasar.Kegiatan dimulai pukul 07.00 pagi dan berlangsung hingga pukul 12.30 siang. Sejak pagi, para orang tua tampak bersemangat dan tidak sabar ingin mendengar secara langsung hasil evaluasi guru terhadap putra-putri mereka. Suasana di setiap kelas penuh dengan diskusi positif antara guru dan orang tua, membahas perkembangan kognitif, sosial, emosional, serta motorik anak secara menyeluruh.Dalam pertemuan tersebut, guru-guru menyampaikan pencapaian anak, area yang masih perlu ditingkatkan, serta hal-hal positif yang sudah sepatutnya dipertahankan. Tidak hanya itu, para guru juga memberikan harapan dan arahan untuk perkembangan siswa di tingkat selanjutnya. Bagi siswa TK B, guru menyampaikan bekal mental dan akademik yang perlu dibawa ke jenjang SD, sedangkan untuk TK A, guru memberikan catatan penting untuk proses persiapan mereka naik ke kelas selanjutnya.Kegiatan pembagian raport ini ditutup dengan ungkapan terima kasih dari guru kepada orang tua atas kerja sama yang telah terjalin selama satu tahun ajaran. Harapan besar turut disampaikan agar anak-anak terus tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, ceria, dan siap menghadapi tantangan baru di masa depan. Momen ini menjadi penutup tahun ajaran yang sarat makna bagi seluruh keluarga besar TK Al Siddiq International School.By Inka Amalia, S.Pd

Uncategorized

Al Siddiq Festival 2025: Al Siddiq Explores The World’s Cultural Carnival in Islamic Values

Al Siddiq Festival 2025 kembali digelar dengan semarak dan penuh antusias. Festival tahunan yang menjadi ajang kreativitas dan kolaborasi seluruh warga sekolah ini mengusung tema “Al Siddiq Explores The World’s Cultural Carnival in Islamic Values”. Tema ini memberikan warna baru dalam perhelatan festival, di mana peserta diajak untuk menjelajahi ragam budaya dunia yang dikemas dengan nilai-nilai Islam yang penuh makna.Kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan Al Siddiq International School dengan melibatkan siswa, guru, serta orang tua. Pelaksanaan festival tahun ini berlangsung pada hari Sabtu, 21 Juni 2025. Acara Al Siddiq Festival 2025 dibuka dengan suasana khidmat melalui lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh salah satu murid SD Al Siddiq International. Tilawah yang mengawali festival ini menjadi pengingat bahwa seluruh kegiatan tetap berada dalam bingkai nilai-nilai Islam. Para hadirin mendengarkan dengan penuh khidmat, menandai bahwa setiap langkah dalam festival ini membawa keberkahan dan makna spiritual. Acar selanjutnya yaitu sambutan dari Direktur Pendidikan Al Siddiq International dengan dihadiri oleh para siswa, guru, orang tua, dan tamu undangan. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan mengenai program yang berada di Al Siddiq International. Beliau juga menekankan bahwa kegiatan ini menjadi momen penting untuk memperluas wawasan global peserta didik tanpa melupakan jati diri sebagai seorang Muslim yang berakhlak mulia.Setelah pembukaan, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan berbagai pertunjukan yang mencerminkan kekayaan budaya dunia dan kreatifitas siswa. Salah satu penampilan yang menarik perhatian adalah tari Saman, yang dibawakan dengan penuh kekompakan oleh siswa-siswi Al Siddiq. Tarian khas Aceh ini menjadi simbol kebersamaan dan ketekunan. Ada juga tari kreasi dengan lagu tradisional, yang menampilkan gabungan gerakan tetap menonjolkan etika dan sopan santun dalam Islam. Para siswa juga menampilkan pencak silat, seni bela diri tradisional Indonesia yang menunjukkan kekuatan, sportivitas, dan kedisiplinan.Di tengah festival, siswa dari berbagai jenjang turut mempersembahkan tasmi’ Al-Qur’an, menunjukkan kemampuan mereka dalam menghafal dan melafalkan ayat-ayat suci dengan lancar. Selain itu, penampilan story telling mengenai dongeng dari berbagai negara menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Tak ketinggalan, festival juga dimeriahkan dengan comedy show yang menghibur, namun tetap mengedukasi dan membangun suasana keakraban. Selanjutnya, siswa dari tingkat SD dan SMP mempersembahkan sebuah drama yang mengangkat tema persahabatan dan keberagaman budaya dunia yang dihiasi dengan akhlak Islami.Salah satu pertunjukan unik dalam Al Siddiq Festival 2025 adalah permainan perkusi dari ember dan stik, di mana para siswa menunjukkan kreativitas mereka dalam menciptakan harmoni musik dengan alat-alat sederhana. Permainan ini berhasil memukau penonton dengan irama yang energik dan penuh semangat.Rangkaian pertunjukan semakin menarik dengan coral speaking dalam tiga bahasa, yaitu Arabic, English, dan Japanese. Para siswa dengan percaya diri menampilkan kemampuan berbahasa asing mereka, sekaligus menyampaikan pesan persatuan dan perdamaian antarbangsa. Penampilan coral speaking ini menjadi salah satu wujud nyata pendidikan multibahasa yang diterapkan di Al Siddiq.Festival juga menyentuh isu global melalui pembacaan puisi tentang Islamophobia di dunia. Melalui kata-kata yang kuat dan penuh makna, siswa menyuarakan harapan agar masyarakat dunia dapat memandang Islam dengan lebih terbuka dan adil, serta bersama-sama melawan stigma dan diskriminasi.Sebagai penutup yang spektakuler, festival menampilkan fashion show kostum dari berbagai negara di dunia. Siswa-siswi berjalan di atas panggung mengenakan pakaian khas dari Jepang, Turki, Arab Saudi, Korea, India, dan banyak negara lainnya. Fashion show ini menjadi simbol bahwa Islam dan budaya dunia dapat berjalan beriringan, saling melengkapi, dan saling memperkaya.Di balik kemeriahan, sempat terjadi gangguan teknis pada sistem suara yang menyebabkan beberapa pertunjukan harus ditunda sementara. Namun, berkat kesiapan dan kerja sama tim panitia, kendala ini dapat diatasi dengan cepat. Situasi tersebut menjadi pembelajaran bersama tentang pentingnya kesigapan dan profesionalisme dalam menghadapi tantangan.Al Siddiq Festival 2025 menjadi momen penting yang tidak hanya memamerkan bakat dan kreativitas siswa, tetapi juga menanamkan pemahaman bahwa mengenal budaya dunia harus selalu disertai dengan penguatan nilai-nilai keislaman. Festival ini menjadi jembatan untuk membentuk generasi yang terbuka, toleran, dan berakhlak mulia.Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan rasa syukur dan kegembiraan. Diharapkan, kegiatan seperti ini terus menjadi agenda rutin yang tidak hanya membangun semangat kebersamaan, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar siswa secara nyata.By: Yundara Ulfa Priatna, M,Pd.

Uncategorized

Al Siddiq Festival 2025: Perayaan Spektakuler Empat Bahasa dan Empat Rasa

Pada Sabtu, 21 Juni 2025, lapangan Al Siddiq International School dipenuhi kemeriahan yang luar biasa dalam gelaran Al Siddiq Festival (Alfest) yang spektakuler. Acara tahunan ini menjadi wadah ekspresi kreatif para siswa, sekaligus ajang pembuktian bahwa belajar tidak hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi juga bisa tampil penuh warna di atas panggung. Dengan panggung megah dan semangat yang membara, Alfest 2025 menjadi hari yang penuh kebanggaan bagi keluarga besar Al Siddiq.Yang membuat Alfest tahun ini begitu istimewa adalah penggunaan empat bahasa dalam seluruh rangkaian acara: Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Jepang. Perpaduan bahasa ini menjadi simbol kekayaan budaya dan kemampuan multibahasa para siswa, sejalan dengan visi Al Siddiq dalam mencetak generasi global yang berakar kuat pada nilai-nilai lokal dan Islam. MC, penampilan, serta narasi panggung semuanya disajikan dalam nuansa multibahasa yang memukau.Ragam penampilan yang disuguhkan pun begitu variatif—mulai dari yang lucu dan mengundang tawa, hingga yang menyentuh dan membuat para penonton merenung. Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah choral speaking yang dibawakan secara dramatis dan penuh penghayatan. Penampilan ini mengajak hadirin untuk berpikir lebih dalam tentang nilai kehidupan, keberagaman, dan pentingnya menjaga perdamaian.Tak hanya itu, aksi panggung para siswa juga menunjukkan keberanian, kekompakan, dan kreativitas yang telah diasah sejak jauh-jauh hari. Masing-masing pertunjukan membawa pesan tersendiri, baik tentang budaya, bahasa, maupun nilai-nilai moral dan keislaman. Alfest menjadi ruang di mana bakat, kerja keras, dan semangat kolaborasi dipadukan menjadi sajian yang memikat.Al Siddiq Festival 2025 bukan sekadar acara sekolah, melainkan cerminan filosofi pendidikan Al Siddiq itu sendiri: membentuk pribadi yang unggul, percaya diri, dan siap berkiprah di panggung dunia tanpa kehilangan identitas. Dengan semangat yang terus tumbuh, Alfest menjadi bukti bahwa sekolah ini tidak hanya mendidik, tetapi juga menginspirasi.Khalid Abdullah, Lc

Uncategorized

PANGGUNG CERIA DAN PERPISAHAN PENUH MAKNA TK AL SIDDIQ INTERNATIONAL

Pada hari Kamis, 19 Juni 2025, TK Al Siddiq International School menggelar acara wisuda untuk siswa-siswi TK B dan pentas seni untuk siswa-siswi TK A. Acara istimewa ini berlangsung di ruang kelas TK Al Siddiq International dan dihadiri oleh para orang tua, guru, serta seluruh siswa. Momen ini menjadi penanda penting bagi anak-anak TK B yang akan melanjutkan ke jenjang sekolah dasar, sekaligus menjadi ajang ekspresi seni bagi siswa TK A.Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan apresiasi atas pencapaian siswa-siswi TK B selama dua tahun masa belajar mereka. Wisuda ini menjadi momen serah terima murid dari sekolah ke orang tua untuk melanjutkan pendidikan jenjang berikutnya dan bentuk penghargaan atas kerja keras serta perkembangan mereka. Sementara itu, pentas seni yang diikuti oleh TK A bertujuan untuk mengembangkan rasa percaya diri, kreativitas, serta kemampuan berekspresi di depan umum melalui penampilan seni seperti menyanyi, menari, dan drama.Acara dimulai dengan pembacaan doa sebagai pembuka, dilanjutkan dengan sesi murojaah oleh siswa-siswi terpilih dari TK B. Setelah itu, siswa TK B menampilkan nyanyian nasheed yang penuh semangat. Penampilan berlanjut dengan siswa-siswi TK A dari kelas Zainab yang membawakan lagu dan tarian ceria, kemudian disusul oleh kelas Ruqoyah yang menampilkan drama anak-anak dengan pesan moral yang menggugah.Setelah pertunjukan seni, prosesi wisuda pun dimulai. Satu per satu siswa-siswi TK B maju ke depan untuk menerima medali, piala, dan surat keterangan kelulusan dari para guru. Momen ini menjadi saat yang membanggakan sekaligus mengharukan, terutama bagi para orang tua yang menyaksikan langsung perkembangan anak-anak mereka.Sebagai penutup, acara diakhiri dengan pemutaran video perjalanan siswa-siswi TK B sejak tahun pertama hingga tahun kedua. Video tersebut menyentuh hati dan mengundang haru para hadirin. Setelah itu, doa penutup dibacakan, dan seluruh peserta acara melakukan sesi dokumentasi bersama sebagai kenang-kenangan dari hari yang penuh makna ini.By Inka Amalia, S.Pd

Uncategorized

SD Al Siddiq International Mengikuti OSN Tingkat Kabupaten Kota 2025

SD Al Siddiq International menjadi salah satu sekolah dasar yang berpartisipasi dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) SD tahun 2025. OSN merupakan kompetisi tahunan yang diadakan untuk menggali dan mengembangkan potensi siswa di bidang Matematika, IPA, dan IPS. Ajang ini juga menjadi kesempatan bagi sekolah untuk mengukur kualitas pendidikan serta menumbuhkan jiwa kompetitif dan sportivitas di kalangan peserta didik.Sejak awal semester, SD Al Siddiq International telah melakukan persiapan serius untuk menghadapi OSN SD 2025. Sekolah mengadakan serangkaian seleksi internal untuk memilih siswa terbaik yang akan mewakili sekolah di tingkat kota/kabupaten. Melalui pembinaan rutin, para siswa dibimbing secara intensif dengan materi yang lebih mendalam dan latihan soal yang menantang sesuai standar kompetisi OSN.Dalam pelaksanaan OSN tingkat kota yang berlangsung pada tanggal 11-12 Juni 2025, SD Al Siddiq International mengirimkan tujuh siswa berbakat untuk mengikuti tiga bidang lomba, yaitu Matematika, IPA, dan IPS. Para peserta menunjukkan semangat yang tinggi dan kesiapan yang matang. Suasana ujian berlangsung dengan tertib dan diawasi oleh tim pengawas, guna menjaga kejujuran dan integritas pelaksanaan lomba.Namun, di tengah jalannya kompetisi, sempat terjadi gangguan server yang menghambat proses pengerjaan soal berbasis digital. Server sempat mengalami error dan tidak dapat diakses selama beberapa menit, sehingga peserta sempat merasa cemas dan khawatir. Meskipun begitu, panitia dengan sigap segera mengatasi kendala tersebut dan memberikan waktu tambahan agar para peserta tidak dirugikan.Gangguan server ini menjadi pengalaman yang berkesan bagi para siswa, karena mereka belajar untuk tetap tenang dan fokus di situasi yang tidak terduga. Para peserta dari SD Al Siddiq International tetap mampu melanjutkan pengerjaan soal dengan baik dan menunjukkan usaha terbaik mereka meskipun sempat menghadapi hambatan teknis.Melalui keikutsertaan dalam OSN SD 2025, SD Al Siddiq International berharap dapat memotivasi siswa untuk terus mengembangkan potensi diri dan memperluas wawasan dalam bidang sains dan sosial. Ajang ini juga menjadi salah satu bentuk komitmen sekolah dalam mendukung pendidikan yang berkualitas dan mendorong terciptanya generasi yang cerdas, jujur, dan berdaya saing.By: Yundara Ulfa Priatna, M,Pd.