Al Siddiq International School

Author name: Al Siddiq International

Uncategorized

MENGENAL PAKAIAN TRADISIONAL DARI 3 NEGARA ASIA TIMUR

Pada tanggal 26 hingga 28 Mei 2025, peserta didik TK A1 Al Siddiq International School melaksanakan kegiatan yang merupakan rangkaian PJBL Culture, dengan subtema pakaian tradisional dari tiga negara Asia Timur, yaitu Jepang, Korea, dan Cina. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari hari Senin hingga Rabu, dan diadakan di dalam kelas bersama wali kelas.Pada hari pertama, anak-anak diperkenalkan dengan nama dan bagian-bagian pakaian tradisional dari ketiga negara tersebut. Mereka belajar bahwa pakaian tradisional Jepang disebut kimono, yang terdiri dari kimono, obi, tabi, dan zori. Pakaian tradisional Korea disebut hanbok, terdiri dari jeogori, chima, dan baji. Sementara itu, pakaian tradisional Cina dikenal dengan nama hanfu, yang terdiri dari ru, qun, chang, beizi, dan pao. Penjelasan diberikan secara interaktif agar anak-anak lebih mudah memahami dan mengingat.Hari kedua diisi dengan kegiatan menempel ikon-ikon khas dari masing-masing negara pada papan tematik di kelas. Anak-anak menempel gambar bunga sakura untuk mewakili Jepang, istana Gyeongbokgung untuk Korea, dan panda bambu untuk Cina. Kegiatan ini membantu anak-anak mengenali lebih dalam budaya setiap negara dengan pendekatan visual dan kreatif.Pada hari ketiga, anak-anak diberi lembaran gambar pakaian tradisional dari Jepang, Korea, dan Cina untuk diwarnai. Kegiatan mewarnai ini tidak hanya melatih keterampilan motorik halus, tetapi juga memperkuat ingatan mereka terhadap bentuk dan nama pakaian tradisional yang telah dipelajari sebelumnya.Melalui rangkaian kegiatan ini, peserta didik mendapatkan pengetahuan dasar tentang keberagaman budaya di Asia Timur. Mereka belajar menghargai perbedaan serta memperluas wawasan budaya sejak dini. Pengenalan terhadap pakaian tradisional dari berbagai negara tidak hanya menambah pengetahuan anak-anak, tetapi juga membentuk sikap toleransi dan rasa ingin tahu terhadap budaya lain.By Inka Amalia, S.Pd

Uncategorized

Salam Pagi Penuh Makna di Al Siddiq: Antara Adab, Cinta, dan Pendidikan

Setiap Senin pagi, jika tidak ada upacara bendera, SMP Al Siddiq menyelenggarakan kegiatan apel rutin yang dipimpin oleh para guru. Apel ini bukan hanya bentuk penegakan disiplin dan penyampaian informasi, tetapi juga menjadi momen awal pekan yang menyatukan ritme dan semangat seluruh warga sekolah. Namun, di balik kegiatan apel itu sendiri, ada satu tradisi kecil yang layak disorot lebih dalam—yakni kegiatan salam-salaman antara guru dan murid setelah apel selesai.Sekilas, kegiatan berjabat tangan ini tampak sederhana. Para murid dengan tertib berbaris dan menghampiri guru-guru mereka, lalu satu per satu mengulurkan tangan seraya mengucapkan salam. Namun, di balik gerakan fisik yang terlihat biasa ini, tersimpan pesan adab yang sangat luhur. Salam yang disertai jabatan tangan bukan hanya formalitas, melainkan bentuk nyata penghormatan murid kepada guru—sosok yang menjadi jalan ilmu dan akhlak bagi mereka.Kegiatan ini juga menjadi wadah penguatan ikatan emosional antara guru dan murid. Dalam suasana hangat dan khidmat, murid merasa diperhatikan, dihargai, dan didekati dengan cinta, bukan sekadar diawasi atau diarahkan. Di sisi lain, guru pun diberikan kesempatan untuk menanamkan kasih sayang lewat sapaan, senyuman, atau bahkan sekadar genggaman tangan yang tulus. Nilai-nilai pendidikan hati seperti ini tidak selalu bisa diajarkan lewat buku atau kurikulum, tetapi hadir lewat pengalaman-pengalaman kecil yang berulang dan konsisten.Salam pagi ini juga menjadi momen kontemplatif yang halus namun mendalam. Seolah mengajarkan bahwa sebelum ilmu disampaikan, hubungan yang baik antara guru dan murid perlu ditumbuhkan terlebih dahulu. Ketulusan dalam berjabat tangan itu menjadi pondasi bagi lahirnya suasana belajar yang menyenangkan, penuh penghargaan, dan saling percaya. Adab mendahului ilmu, dan itulah yang sedang dipraktikkan di setiap Senin pagi di Al Siddiq.Maka, meski tidak ditulis di papan pengumuman atau tercantum dalam agenda resmi sekolah, kegiatan salam-salaman ini sejatinya menyimpan nilai pendidikan karakter yang sangat esensial. Di tengah era digital yang serba cepat dan jarak sosial yang kerap meluas, tradisi seperti ini adalah pengingat bahwa pendidikan bukan hanya soal kecerdasan, tetapi juga tentang kasih sayang, penghormatan, dan hubungan manusia yang bermakna.By Abdullah Khalid, Lc

Uncategorized

Mengenal Berbagai Profesi di Kelas Profesi SD Al Siddiq International

Dalam rangka mempersiapkan Al Siddiq Festival yang akan digelar pada akhir Juni mendatang, SD Al Siddiq International melaksanakan gladi kotor pada hari Jumat, 23 Mei 2025. Kegiatan ini berlangsung sejak pagi hingga siang hari dan melibatkan seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 5.Gladi kotor ini merupakan tahap awal dari proses latihan menyeluruh untuk memastikan kelancaran acara puncak. Dalam pelaksanaannya, siswa menampilkan berbagai penampilan yang telah mereka latih selama beberapa minggu terakhir, seperti tari kreasi, tari daerah, storytelling, drama musikal, pertunjukan seni bela diri, dan lainnya.Koordinator acara, Ms. Sayidah Nabilah, S.Pd., menyampaikan bahwa gladi kotor bertujuan untuk melihat kesiapan para peserta sekaligus mengidentifikasi bagian-bagian yang masih perlu diperbaiki. “Dengan gladi kotor ini, kami bisa mengetahui bagian mana yang belum maksimal, sehingga saat gladi bersih dan hari H nanti, semuanya bisa berjalan lancar,” ujarnya.Kepala sekolah SD Al Siddiq International, Ms. Reni Okatavia, S.Si., turut hadir menyaksikan jalannya latihan. Beliau memberikan apresiasi kepada para guru dan siswa atas kerja keras dan semangat mereka dalam mempersiapkan festival. “Ini adalah momen penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri, kerja sama, dan kebanggaan terhadap sekolah,” katanya.Meskipun masih terdapat beberapa kendala teknis seperti belum hafalnya teks atau koreo, suasana latihan tetap berjalan penuh semangat. Para guru pembimbing terlihat aktif memberikan arahan dan motivasi kepada siswa.Al Siddiq Festival rencananya akan digelar pada 21 Juni 2025 dan terbuka untuk orang tua serta masyarakat sekitar. Kegiatan ini menjadi ajang apresiasi terhadap bakat dan kreativitas siswa yang telah belajar sepanjang tahun ajaran.By: Yundara Ulfa Priatna, M,Pd.

Uncategorized

MEMBUAT MINIATUR MAKANAN TRADISIONAL

Pada hari Selasa hingga Kamis, tanggal 20–22 Mei 2025, anak-anak TK Al Siddiq International School melaksanakan kegiatan kreatif di dalam kelas dengan tema membuat miniatur makanan tradisional dari berbagai negara. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pembelajaran budaya dan menjadi salah satu persiapan menuju exhibition culture, di mana anak-anak akan mempresentasikan hasil karya mereka kepada guru, orang tua, dan teman-teman sekolah lainnya.Anak-anak dibagi ke dalam kelompok sesuai kelas dan negara yang menjadi fokus pembelajaran mereka. Setelah mempelajari berbagai jenis makanan dari negara-negara tersebut, mereka membuat versi miniaturnya dengan menggunakan bahan seperti kain flanel dan clay. Proses ini tidak hanya melibatkan kreativitas, tetapi juga melatih ketelitian dan kerja sama tim. Untuk TK A1, yang mempelajari budaya dari negara-negara Asia seperti Korea, Jepang, dan Tiongkok, miniatur yang dibuat antara lain: kimchi, bibimbap, tteokbokki, sushi, tempura, ramen, dimsum, chow mein, dan wonton.Sementara itu, TK A2 yang mempelajari budaya negara-negara Timur Tengah, membuat miniatur makanan khas seperti Maamul, Falafel, Fattoush Salad, Shish Tawook dan shawarma. Anak-anak di kelas TK B, yang mempelajari budaya dari negara-negara di benua Eropa, membuat miniatur makanan seperti pizza, pasta, burger, donuts. Setiap kelas memiliki keunikan tersendiri dalam mengekspresikan budaya negara melalui bentuk dan warna miniatur makanan yang mereka hasilkan.Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan anak-anak menghadapi pameran budaya, sekaligus memperdalam pemahaman mereka tentang keragaman makanan tradisional di seluruh dunia. Dengan membuat miniatur, anak-anak belajar mengamati bentuk, warna, dan ciri khas makanan secara detail. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong pengembangan motorik halus, kreativitas, dan kemampuan mereka bekerja secara kolaboratif.Melalui proses membuat miniatur makanan, anak-anak tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang makanan dari berbagai budaya, tetapi juga membangun rasa toleransi, rasa ingin tahu, dan rasa bangga terhadap hasil karya sendiri. Proyek seperti ini mengajarkan bahwa pembelajaran budaya bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan bermakna, sekaligus mengembangkan berbagai aspek keterampilan anak sejak usia dini.By Inka Amalia, S.Pd

Uncategorized

Gladi Alfest 2025: Semangat Berkarya dan Belajar di Balik Layar Persiapan

Pada Jumat, 23 Mei 2025, ruang serbaguna lantai 3 SMP Al Siddiq dipenuhi semangat dan kreativitas para siswa dalam rangka Gladi Alfest—latihan umum untuk menyambut agenda besar tahunan sekolah, Alfest (Al Siddiq Festival). Kegiatan ini menjadi ajang simulasi dan pematangan penampilan sebelum hari puncak, dengan melibatkan para murid sebagai pelaku utama dalam seluruh rangkaian acara.Para siswa menunjukkan antusiasme luar biasa, terutama mereka yang dipercaya menjadi MC dengan dua bahasa, yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Kehadiran MC dwibahasa ini menjadi cerminan komitmen SMP Al Siddiq dalam mengembangkan kemampuan bahasa asing siswanya secara nyata dan aplikatif dalam konteks formal.Penampilan para murid pun tak kalah memukau. Dari pihak akhwat, tampil tarian Saman yang energik, pembacaan puisi yang menyentuh, serta drama yang mengangkat nilai-nilai kehidupan. Sementara itu, murid ikhwan menyuguhkan drama bertajuk Borderless Action—penampilan lintas budaya dengan penggunaan bahasa yang beragam, mulai dari Jepang hingga Inggris, memperlihatkan kreativitas sekaligus keberanian dalam berekspresi.Meski penuh semangat, gladi ini juga menjadi ruang evaluasi. Mr. Jundi memberikan masukan teknis kepada MC agar lebih memperhatikan jarak mikrofon demi kualitas suara yang lebih baik. Sementara Miss Nabila menyampaikan evaluasi yang cukup tegas tentang minimnya keseriusan sebagian siswa dalam mempersiapkan diri. Menurutnya, usaha mereka masih perlu ditingkatkan demi menampilkan performa terbaik saat acara puncak.Gladi Alfest 2025 bukan sekadar latihan teknis, namun juga proses pembelajaran karakter—belajar menerima masukan, berani tampil, dan berlatih secara sungguh-sungguh. Dengan semangat dan perbaikan yang terus diupayakan, murid-murid SMP Al Siddiq diharapkan mampu menjadikan Alfest bukan hanya sebagai panggung hiburan, tetapi juga cerminan kualitas pendidikan dan semangat berkarya yang matang.By Abdullah Khalid, Lc

Uncategorized

Educational Fieldtrip to Cimory Dairyland Puncak! Discovering Nature and Caring for the Environment

Pada hari Kamis, 22 Mei 2025, murid dari SD Al Siddiq International melaksanakan kegiatan educational fieldtrip ke Cimory Dairyland, yang berlokasi di kawasan Puncak, Bogor. Kegiatan ini mengusung tema “Discovering Nature and Caring for the Environment” yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar langsung di alam terbuka sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan.Setibanya di Cimory Dairyland, para murid disambut dengan udara segar dan suasana alam yang asri. Aktivitas dimulai dengan tur edukatif di area peternakan sapi perah, di mana siswa dapat melihat secara langsung proses pemerahan susu sapi dan cara pengolahan susu menjadi produk olahan seperti yoghurt dan keju. Para pemandu menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan hewan ternak serta bagaimana kegiatan peternakan berperan dalam keberlanjutan lingkungan.Selain belajar tentang sapi perah, para siswa juga diajak untuk berinteraksi langsung dengan berbagai hewan lainnya, seperti kambing, kelinci, dan domba. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mengajarkan siswa tentang pentingnya kasih sayang terhadap hewan serta tanggung jawab dalam merawat makhluk hidup.Salah satu kegiatan menarik dalam fieldtrip ini adalah sesi menonton film edukasi yang disiapkan oleh tim Cimory. Film tersebut menjelaskan secara menarik dan interaktif mengenai proses pembuatan susu dan yoghurt, serta memperkenalkan beragam jenis sapi dari berbagai negara. Melalui media audio-visual ini, siswa mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh dan menyenangkan mengenai dunia peternakan dan industri susu.Fieldtrip ini menjadi sarana efektif dalam membangun kepedulian lingkungan sejak usia dini. Dengan pengalaman langsung yang menyenangkan dan bermakna, siswa dapat memahami bahwa alam dan lingkungan adalah bagian penting dari kehidupan yang harus dijaga bersama.Kepala Sekolah SD Al Siddiq International, Ms. Reni Oktavia, S.Si., M.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kegiatan fieldtrip ini sangat positif karena menggabungkan unsur pendidikan, hiburan, dan pembentukan karakter. Melalui kunjungan ke Cimory Dairyland, siswa dapat belajar langsung dari alam dan memahami pentingnya menjaga lingkungan. Kami berharap pengalaman ini dapat membentuk sikap peduli, tanggung jawab, dan rasa ingin tahu yang tinggi dalam diri setiap siswa.”.Kegiatan fieldtrip ke Cimory Dairyland bukan hanya memberikan pengalaman belajar di luar kelas, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan dan makhluk hidup. Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan sebagai bagian dari pendidikan karakter dan pembentukan generasi yang cinta alam serta bertanggung jawab terhadap lingkungan.By: Yundara Ulfa Priatna, M,Pd.

Uncategorized

PROSES PEMBUATAN DAN FERMENTASI KIMCHI

Pada hari Senin, 19 Mei 2025, anak-anak TK Al Siddiq International School melaksanakan kegiatan pembelajaran bertema budaya atau PJBL (Project-Based Learning) Culture yang dilaksanakan di dalam kelas. Dalam kegiatan ini, anak-anak dari TK A1 mempelajari tentang makanan tradisional dari negara-negara Asia, khususnya Korea, Cina, dan Jepang. Salah satu topik menarik yang dibahas adalah proses pembuatan dan fermentasi makanan khas Korea, yaitu kimchi.Anak-anak dikenalkan pada kimchi sebagai salah satu makanan tradisional Korea yang terbuat dari sayuran seperti sawi putih dan lobak yang difermentasi. Mereka belajar bagaimana kimchi dibuat, mulai dari mencuci sayuran, memberi bumbu, hingga menyimpannya untuk proses fermentasi. Proses ini sangat penting karena merupakan bagian dari tradisi kuliner Korea dan memberikan pengalaman langsung kepada anak-anak untuk memahami budaya negara lain melalui makanan.Selama proses pembelajaran, anak-anak juga diperkenalkan pada konsep fermentasi, yaitu perubahan bahan makanan karena aktivitas mikroorganisme. Dalam hal ini, kimchi mengalami fermentasi yang menghasilkan bakteri baik seperti lactobacillus, yang membantu menjaga kesehatan pencernaan. Meskipun konsep ini tergolong kompleks, anak-anak diajak memahami secara sederhana bahwa makanan bisa berubah rasa dan kandungannya karena proses alami yang sehat.Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pembelajaran budaya berdasarkan pembagian wilayah dunia. TK A1 mempelajari negara-negara dari benua Asia, TK A2 fokus pada negara Timur Tengah, dan TK B mempelajari negara-negara dari benua Eropa. Dengan metode pembelajaran berbasis proyek seperti ini, anak-anak tidak hanya belajar tentang makanan, tetapi juga mengenal letak geografis, budaya, dan kebiasaan masyarakat di berbagai belahan dunia.Melalui kegiatan ini, anak-anak mendapatkan manfaat besar, baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Mereka belajar bekerja sama, mengikuti instruksi, dan memahami bahwa makanan bisa menjadi jendela untuk mempelajari budaya lain. Selain itu, dengan memahami proses fermentasi kimchi, mereka juga dikenalkan pada sains sederhana yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Tujuan dari pembelajaran ini adalah membentuk rasa ingin tahu, apresiasi terhadap keberagaman budaya, serta memperkenalkan konsep ilmiah dengan cara yang menyenangkan dan sesuai usia.By Inka Amalia, S.Pd

Uncategorized

MELATIH KEBERANIAN, KEMANDIRIAN DAN MENEMUKAN KEGEMARAN MELALUI EKSTRAKURIKULER BERENANG

Kegiatan ekstrakurikuler berenang untuk anak-anak TK Al Siddiq International School dilaksanakan pada hari Jumat, 16 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembelajaran luar kelas yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan fisik dan keberanian anak sejak dini. Lokasi kegiatan bertempat di Waterfall Club House, Taman Permata Cikunir, yang menyediakan fasilitas kolam renang yang aman dan ramah anak.Ekstrakurikuler ini ditujukan khusus untuk siswa-siswi TK A & TK B. Anak-anak tiba disekolah pukul 07.30 pagi, dengan mengenakan pakaian renang yang menutup aurat sesuai ketentuan sekolah. Setelah berkumpul, anak-anak bersama guru pendamping berangkat menuju lokasi menggunakan layanan transportasi online yang telah dikoordinasikan pihak sekolah.Setibanya di Waterfall Club House, anak-anak bersama guru memulai kegiatan dengan membaca doa bersama. Setelah itu, kegiatan inti dimulai: anak-anak dibagi berdasarkan kelas dan secara bergiliran masuk ke dalam kolam renang. Mereka mendapatkan bimbingan langsung dari Ms. Vita, guru olahraga sekolah, yang mengajarkan teknik dasar berenang dengan metode yang menyenangkan dan aman.Setelah sesi belajar selesai, anak-anak diberi kesempatan untuk bermain air secara bebas di kolam, tetap dalam pengawasan ketat guru-guru. Tepat pukul 9.30, anak-anak diminta untuk naik dari kolam, berganti pakaian, dan bersiap untuk makan snack yang telah disiapkan. Snack time dilakukan di area sekitar kolam sebelum anak-anak kembali ke sekolah.Setibanya kembali di sekolah, anak-anak langsung disambut oleh orang tua masing-masing yang sudah siap menjemput. Kegiatan ini bukan hanya memberikan pengalaman baru yang menyenangkan bagi anak, tapi juga melatih kemandirian, keberanian, dan koordinasi motorik mereka. Berenang di usia dini juga terbukti bermanfaat untuk pertumbuhan fisik dan kesehatan, serta melatih anak agar tidak takut air dan mampu menjaga keselamatan dirinya di lingkungan air.By Inka Amalia,S.Pd

Uncategorized

Mengenal Berbagai Profesi di Kelas Profesi SD Al Siddiq International

Dalam rangka memperluas wawasan dan pengetahuan murid mengenai berbagai profesi, SD Al Siddiq International mengadakan kegiatan “Kelas Profesi” yang melibatkan partisipasi aktif orang tua murid sebagai narasumber. Kegiatan ini menjadi momen istimewa yang tidak hanya mendekatkan hubungan antara sekolah dan orang tua, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi murid. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 16 Mei 2025 di lantai 3 Al Siddiq International dengan partisipasi seluruh murid SD Al Siddiq InternationalDiadakannya kelas profesi ini bertujuan agar anak-anak termotivasi untuk mengetahui berbagai profesi dan mengetahui apa saja tugas dan pekerjaan yang dilakukan oleh profesi tertentu. Pada pelaksanaan kelas profesi yang dilakukan pada minggu ini, orang tua murid yang bersedia untuk mengisi kelas profesi di SD Al Siddiq International, adalah orang tua dari Aztha kelas 1A, Mr. Yudhistiro Lukman Praditpo, S.Sn. Beliau mengisi kelas Branding Communication & Social Awarness untuk seluruh murid SD Al Siddiq International. Beliau memberikan pendapat mengenai jalannya acara kelas profesi ini.” Acara kelas profesi ini alhamdulillah sangat menyenangkan di momen kelas profesi kemarin berbagi pengalaman dengan anak-anak, keliatan banget anak-anak sangat antusias dan memperhatikan walaupun crowded, tapi pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan anak-anak sangat bagus, berarti mereka menyimak dan sangat tertarik, papi aztha jadi makin semangat kalau anak-anak sangat antusias seperti itu. Student dan teachers al siddiq sangat luar biasa.”.Salah satu guru SD Al Siddiq International, Ms. Jasmine Anggika Putri, S.Pd., memberikan pendapat mengenai diadakannya kelas profesi ini. “Program yang bagus dan menarik, bisa nambah wawasan anak tentang profesi, meningkatkan skill anak juga. Anak anak juga sangat semangat dan sangat aktif saat pelaksanaan, menambah pengalaman yang berkesan juga untuk mereka. Respon dari orang tua murid juga sangat positif dan mendukung penuh kegiatan ini.”.By: Yundara Ulfa Priatna, M,Pd.

Uncategorized

Semangat Tak Surut di Tengah Hujan: PERJUSA SMP Al Siddiq Berlangsung Meriah

Pada tanggal 16–17 Mei 2025, SMP Al Siddiq Internasional menggelar kegiatan Perkemahan Jumat Sabtu (PERJUSA) di lingkungan sekolah sebagai bagian dari pembinaan karakter dan semangat kepramukaan. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh murid SMP dengan antusiasme yang tinggi. Meskipun cuaca sempat diguyur hujan dari sore hingga malam, semangat para siswa tetap menyala dalam menjalani setiap rangkaian acara.Acara dibuka dengan upacara resmi dan pendirian tenda oleh para peserta. Setiap regu didampingi oleh kakak pembina: Kak Khalid mendampingi Regu Jaguar, Kak Aziz membina Regu Rajawali, Kak Retno membimbing Regu Bougenville, dan Kak Mila bersama Regu Edelweiss. Kebersamaan dan kekompakan sangat terasa ketika para siswa bahu-membahu mendirikan tenda dan mempersiapkan perlengkapan masing-masing, meski dalam suasana hujan yang cukup deras.Setelah melaksanakan salat Magrib, seluruh peserta menikmati makan malam bersama. Usai Isya, acara berlanjut dengan penampilan kreatif dari tiap regu di lantai 4, disusul dengan kegiatan simbolis api unggun yang diganti dengan nyala lilin karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Momen ini menjadi malam keakraban yang hangat dan menyenangkan bagi semua peserta. Setelah acara, para siswa beristirahat dan tidur di tenda masing-masing.Menjelang subuh, tepat pukul 03.30 WIB, para siswa kembali bangun dan berkumpul di Masjid Al Siddiq untuk melaksanakan salat tahajud berjamaah, dilanjutkan dengan murajaah Al-Qur’an sambil menanti waktu salat subuh. Kegiatan rohani ini menjadi inti pembinaan karakter spiritual dalam kegiatan PERJUSA. Seusai subuh, siswa melakukan senam pagi dan dilanjutkan dengan kegiatan memasak bersama untuk sarapan.Hari kedua diisi dengan berbagai games per pos yang menguji kekompakan dan keterampilan regu. Setelah permainan, peserta melakukan bersih-bersih dan persiapan penutupan. Acara diakhiri dengan pembagian sertifikat kepada seluruh peserta sebagai bentuk apresiasi atas semangat dan kedisiplinan mereka. PERJUSA tahun ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi para siswa SMP Al Siddiq—sebuah pertemuan antara hujan, semangat, dan pembentukan karakter sejati.By Abdullah Khalid, Lc