Al Siddiq International School

Author name: Al Siddiq International

Kegiatan, TK

Serunya Menghias Donat Digital di Kelas ICT

Pada Selasa, 18 November 2025, murid TK A Al Siddiq International mengikuti kegiatan pembelajaran ICT di lab komputer. Tema hari itu adalah membuat donat digital. Kegiatan ini terlihat sederhana, tetapi dirancang untuk melatih keterampilan tangan anak saat menggunakan mouse. Guru ingin anak mulai terbiasa mengarahkan kursor, memilih elemen, dan mengklik dengan tepat.Saat tiba di lab komputer, anak-anak langsung mencari tempat yang mereka inginkan dan duduk dengan rapi. Beberapa anak tampak antusias karena ini salah satu ruang favorit mereka. Suasana lab menjadi hidup begitu layar monitor menyala dan tampilan donat kosong muncul di setiap komputer.Guru kemudian memberi instruksi langkah demi langkah. Anak diminta menggerakkan mouse untuk memilih topping, warna, dan hiasan yang tersedia. Setiap elemen harus dipilih dengan klik yang benar. Anak mulai mencoba mengarahkan kursor perlahan. Ada yang langsung mahir, ada yang membutuhkan waktu untuk menyesuaikan gerakan tangan mereka.Saat proses menghias berlangsung, banyak momen seru terjadi. Ada anak yang memilih warna terang, ada yang menambah banyak taburan, dan ada pula yang berhenti sejenak karena kursor bergerak terlalu jauh. Guru mendampingi dengan sabar sambil memberi dukungan agar anak tetap percaya diri. Setiap percobaan kecil menjadi latihan yang penting bagi motorik halus mereka.Kegiatan ini bukan hanya tentang membuat donat yang cantik. Anak belajar mengontrol tekanan jari, memegang mouse dengan benar, dan menggerakkan tangan dengan koordinasi yang baik. Semua ini mendukung kesiapan mereka untuk kegiatan ICT berikutnya yang semakin menuntut ketepatan.Di akhir sesi, anak bangga melihat hasil karya mereka di layar. Guru memberi waktu bagi mereka untuk saling melihat donat teman, sehingga muncul pujian dan tawa. Kegiatan sederhana ini menutup hari mereka dengan pengalaman belajar yang menyenangkan dan penuh warna.By Inka Amalia, S.Pd

Kegiatan, SD

SD Al Siddiq International Melakukan Persiapan SAS Semester 1 Tahun Ajaran 2025-2026

SD Al Siddiq International mulai melakukan berbagai persiapan menjelang pelaksanaan Sumatif Akhir Semester (SAS) Semester 1 Tahun Ajaran 2025/2026. Seluruh guru dari kelas 1 hingga kelas 6 telah melakukan koordinasi untuk memastikan kesiapan materi, instrumen penilaian, serta kelancaran proses evaluasi yang akan berlangsung. Persiapan ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen sekolah dalam menghadirkan proses penilaian yang objektif, terukur, dan sesuai dengan capaian pembelajaran.Selain menyiapkan perangkat soal, guru-guru juga melakukan review materi untuk memastikan bahwa seluruh kompetensi inti dan kompetensi dasar telah disampaikan dengan baik selama semester berjalan. Kegiatan pendampingan belajar kepada siswa juga dilakukan melalui penguatan materi, latihan soal, serta sesi tanya jawab untuk membantu siswa memahami kembali pelajaran yang telah dipelajari.Pihak sekolah turut mempersiapkan tata tertib pelaksanaan SAS agar berlangsung tertib, nyaman, dan kondusif. Koordinasi dengan wali kelas dan tenaga kependidikan dilakukan untuk memastikan kesiapan ruang ujian, jadwal pelaksanaan, serta kebutuhan teknis lainnya. Dengan persiapan yang matang, SD Al Siddiq International berharap pelaksanaan SAS dapat berjalan lancar dan memberikan gambaran yang tepat mengenai perkembangan belajar siswa selama semester pertama.By: Yundara Ulfa Priatna, M.Pd.

Kegiatan, SMP

Peserta Didik SMP Al-Siddiq International Gelar Praktek PJBL Pembuatan Miniatur Energi Surya

Peserta didik SMP Al-Siddiq International melaksanakan kegiatan Project-Based Learning (PJBL) bertema “Pemanfaatan Energi Surya untuk Pembangkit Listrik”. Program ini dimulai pada 17 November 2025 melalui sesi sosialisasi yang dipandu oleh guru IPA, Mr. Muhammad Fathul Ihsan, M.Res. Dalam kegiatan ini, para siswa dibagi menjadi 5 kelompok ikhwan dan 5 kelompok akhwat, masing-masing diberi tantangan untuk merancang dan membuat miniatur bangunan yang menunjukkan manfaat energi surya dalam kehidupan sehari-hari.Sejak hari Senin hingga Kamis, para peserta didik bekerja secara kolaboratif membuat berbagai jenis miniatur kreatif. Miniatur tersebut dilengkapi dengan sirkuit tenaga surya yang menggerakkan baling-baling, lampu, atau menghasilkan bunyi. Beberapa karya kreatif yang dihasilkan antara lain miniatur bandara, mercusuar, kafe, stadion sepakbola, kompleks perumahan, hingga miniatur unik seperti rumah Spongebob, Patrick, dan Squidward dari serial Spongebob Squarepants. Kreativitas ini menunjukkan pemahaman siswa tentang bagaimana energi surya dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk teknologi.Puncak acara berlangsung pada Jum’at, 21 November 2025 pukul 08.00 WIB di lapangan Al-Siddiq. Acara dimulai dengan alunan tilawah merdu Surat An-Nur ayat 35 oleh Cut Hamidatul Aqila, siswi kelas 8 putri yang keluarganya berasal dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Setelah itu, Direktur Sekolah, Mr. Ginanjar Citra Cimarga, M.Pd., memberikan sambutan dan penghargaan atas usaha serta kreativitas para siswa.Pada sesi inti, setiap kelompok maju satu per satu untuk menjelaskan miniatur mereka, termasuk integrasi proyek tersebut dengan berbagai mata pelajaran seperti IPA, Matematika, Bahasa Inggris, Seni Budaya, hingga Pendidikan Pancasila. Suasana semakin meriah ketika siswa-siswi dari jenjang TK dan SD turut hadir dan berkeliling melihat pameran karya kakak-kakak SMP mereka.Di tengah-tengah acara, Pak Umair Shoddiq, S.I.Kom., guru Pendidikan Pancasila, memberikan penguatan materi dengan mengingatkan bahwa hak warga negara untuk menerima layanan kelistrikan telah diatur dalam UU Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, khususnya pada Pasal 28 dan 29. Hak tersebut mencakup memperoleh pelayanan yang baik, aliran listrik yang andal, serta kontinuitas pasokan tenaga listrik.Kegiatan PJBL ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang energi terbarukan, tetapi juga mengasah kreativitas, kemampuan bekerja sama, dan kesadaran mereka tentang pentingnya inovasi teknologi ramah lingkungan bagi masa depan.By Umair Shoddiq, S.I.kom

Kegiatan, TK

Belajar Sains Sederhana melalui Percobaan Sabun dan Lada

Pada Senin, 17 November 2025, murid TK B Al Siddiq International mengikuti kegiatan eksperimen sederhana di kelas Science dan Math. Kegiatan ini memakai bahan sehari-hari yaitu air, lada, sabun, dan cotton bud. Walau terlihat sederhana, eksperimen ini dirancang untuk membuka rasa ingin tahu anak serta mengajak mereka melihat reaksi nyata dari benda di sekitar mereka.Sebelum memulai percobaan, guru melakukan recall tentang berbagai jenis profesi. Anak diajak menyebut pekerjaan yang mereka kenal, mulai dari pengajar sampai ilmuwan. Dari sini guru menjelaskan bahwa ilmuwan sering melakukan percobaan untuk menemukan hal baru, termasuk zat yang membantu orang menghilangkan bakteri di tangan saat mencuci dengan sabun. Penjelasan ini menjadi jembatan menuju eksperimen yang akan mereka lakukan.Setelah itu guru menyiapkan wadah berisi air yang sudah ditaburi lada. Anak diperbolehkan mengamati butiran lada yang mengapung di permukaan dan menebak apa yang akan terjadi ketika sabun digunakan. Momen ini membuat suasana kelas menjadi lebih hidup karena anak bebas menyampaikan tebakan mereka, baik yang lucu maupun yang masuk akal.Setiap anak mendapat cotton bud. Guru lalu menunjukkan cara mencelupkan ujungnya ke sabun. Anak kemudian mencelupkan cotton bud itu secara perlahan ke permukaan air yang penuh lada. Begitu ujung cotton bud bersentuhan dengan air, butiran lada langsung bergerak menjauhi titik sabun. Anak tampak terkejut dan senang melihat reaksi cepat tersebut.Melalui eksperimen ini anak memahami bahwa sabun memiliki sifat yang bisa memecah tegangan permukaan air sehingga lada terdorong menjauh. Penjelasan dibuat sederhana agar mudah dipahami. Lebih dari itu, kegiatan ini memberi pengalaman langsung yang membuat anak merasa seperti ilmuwan kecil. Mereka tidak hanya melihat teori, tetapi mengalami sendiri proses sebab akibatnya.Kegiatan ini menutup hari mereka dengan rasa bangga dan penasaran. Banyak dari mereka bertanya apakah ada percobaan lain yang bisa dicoba. Guru menegaskan bahwa rasa ingin tahu adalah langkah pertama menjadi pembelajar yang baik. Dengan kegiatan sederhana seperti ini, anak belajar bahwa ilmu bisa ditemukan di mana saja, bahkan dari sabun dan lada yang ada di rumah.By Inka Amalia, S.Pd

Kegiatan, SD

SD Al Siddiq International Gelar Kegiatan Membuat Flanel Keychain Bersama

SD Al Siddiq International melaksanakan kegiatan membuat flanel keychain pada tanggal 27 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 dan berlangsung di kelas masing-masing. Dalam kegiatan ini, desain gantungan kunci sudah disiapkan oleh guru, sehingga siswa hanya perlu menjahit bagian-bagian flanel yang telah dipotong. Anak-anak tampak antusias mengikuti instruksi guru, memasukkan benang ke jarum, serta menjahit pola sederhana hingga membentuk gantungan kunci yang rapi dan siap dibawa pulang.Meskipun desainnya sudah ditentukan, kegiatan ini tetap memberikan banyak manfaat bagi siswa. Keterampilan motorik halus mereka terlatih melalui aktivitas menjahit yang membutuhkan koordinasi tangan dan konsentrasi tinggi. Selain itu, kegiatan ini membantu menumbuhkan kesabaran dan ketelitian karena anak harus mengikuti alur jahitan dengan benar agar hasilnya rapi. Rasa percaya diri siswa juga meningkat ketika mereka berhasil menyelesaikan keychain flanel buatan tangan sendiri. Proses menjahit ini sekaligus melatih kemandirian, fokus, dan kemampuan mengikuti instruksi dengan baik. Kegiatan sederhana namun bermakna ini memberikan pengalaman belajar praktik yang menyenangkan bagi seluruh siswa SD Al Siddiq International..By: Yundara Ulfa Priatna, M.Pd.

Kegiatan, SMP

Eksperimen Penyaringan Air dan Penulisan Teks Prosedur oleh Siswa Kelas 7 SMP Al-Siddiq International

Pada hari Rabu, 5 November 2025, siswa-siswi kelas 7 SMP Al-Siddiq International mengikuti kegiatan pembelajaran yang menarik dan aplikatif. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, mereka belajar menyusun teks prosedur berdasarkan buku Bahasa Indonesia untuk Kelas 7 Kurikulum Merdeka.Kegiatan ini dibimbing langsung oleh guru Bahasa Indonesia, Miss Wafda Nurul Imani, S.Pd., yang memberikan arahan langkah demi langkah dalam memahami struktur teks prosedur, mulai dari tujuan, bahan dan alat, hingga langkah-langkah pembuatan.Untuk menguatkan pemahaman, para siswa melakukan eksperimen dengan membuat alat penyaring air homemade menggunakan bahan sederhana. Mereka mengombinasikan proses praktik dengan penyusunan teks prosedur secara mandiri.Siswa membuat alat penyaring air menggunakan botol plastik bekas. Bagian bawah botol dipotong kemudian botol dibalik sehingga bagian yang terbuka berada di atas. Setelah itu, mereka memasukkan kapas, tanah dan pasir, serta kerikil sebagai lapisan penyaring. Air kemudian dituangkan dari bagian atas — yaitu sisi bawah botol yang telah dipotong — untuk melihat bagaimana setiap lapisan bekerja menyaring kotoran.Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar menulis teks prosedur sesuai kaidah bahasa Indonesia, tetapi juga mempraktikkan proses ilmiah sederhana tentang cara kerja filtrasi.By Umair Shoddiq, S.I.Kom

Kegiatan, TK

Matahari, Sawah, dan Senyum Anak-anak

Pada hari Kamis, 13 November 2025, TK Al Siddiq International melaksanakan kegiatan Educational Field Trip (EFT) ke Scientia Square Park (SQP), Tangerang. Kegiatan ini menjadi salah satu momen penting dalam proses belajar anak-anak usia dini, di mana mereka diajak untuk belajar langsung di luar kelas melalui pengalaman nyata dan menyenangkan. Field trip ini tidak hanya menjadi sarana edukasi, tetapi juga menjadi ajang eksplorasi, interaksi sosial, dan pembentukan karakter bagi anak-anak.Sejak pagi pukul 07.00 WIB, anak-anak sudah berkumpul di titik keberangkatan yaitu Bella Vista. Kegiatan diawali dengan dokumentasi awal, sambutan hangat dari Kepala Sekolah, serta pembacaan doa bersama agar perjalanan berjalan lancar dan penuh keberkahan. Di dalam perjalanan menuju Scientia Square Park, anak-anak tidak hanya duduk diam, namun tetap mengisi waktu dengan murojaah bersama, menjadikan kegiatan ini tetap bernuansa islami dan penuh makna.Sesampainya di lokasi, anak-anak melakukan dokumentasi lanjutan, mengenakan tiket gelang sebagai identitas, serta diarahkan untuk mengkondisikan barang bawaan mereka. Seluruh siswa kemudian dibagi menjadi dua kelompok besar agar kegiatan lebih tertib dan terstruktur. Masing-masing kelompok mengikuti rangkaian aktivitas yang sama dengan urutan berbeda. Kegiatan dimulai dengan mengenal berbagai jenis burung dan ayam, dilanjutkan dengan melihat hewan-hewan unik seperti alpaca. Interaksi langsung dengan hewan ini bertujuan menumbuhkan rasa cinta terhadap makhluk hidup dan mengembangkan empati serta keberanian anak-anak.Selanjutnya, anak-anak mengikuti kegiatan menumbuk padi dan menanam padi di sawah mini yang tersedia di area edukasi pertanian SQP. Kegiatan menumbuk padi bertujuan untuk mengenalkan proses tradisional pengolahan makanan pokok, serta menumbuhkan rasa menghargai makanan yang mereka konsumsi setiap hari. Sementara itu, kegiatan menanam padi memberikan pengalaman langsung tentang asal-usul makanan dan pentingnya merawat tanaman. Dengan turun langsung ke sawah, anak-anak belajar tanggung jawab, kesabaran, serta mengenal siklus alam secara konkret.Kegiatan diakhiri dengan sesi bermain air yang menjadi bagian rekreasi sekaligus penyegaran setelah seluruh aktivitas edukatif. Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, anak-anak bersiap untuk pulang. Kegiatan EFT ini memberikan kesan mendalam bagi anak-anak, guru, dan orang tua. Bukan sekadar jalan-jalan, namun penuh nilai edukatif yang membekas dalam pengalaman belajar anak-anak. Harapannya, melalui kegiatan seperti ini, anak-anak TK Al Siddiq International tumbuh menjadi pribadi yang aktif, peduli terhadap lingkungan, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap dunia di sekitarnya.By Inka Amalia, S.Pd

Kegiatan, SD

Eksperimen Seru Bersama Einstein! Science Day

SD Al Siddiq International bekerja sama dengan Einstein sukses melaksanakan kegiatan “Science Day: 1 Hari Bersama Einstein” pada hari Jumat, 12 November 2025. Kegiatan berlangsung dari pukul 07.00 hingga 13.00 WIB dan diikuti dengan antusias oleh seluruh siswa dari kelas 1 hingga 6. Kolaborasi ini menghadirkan pengalaman belajar sains yang lebih menarik dan interaktif.Pada kegiatan ini, para siswa disajikan science show edukatif yang dipandu oleh tim Einstein. Demonstrasi fenomena ilmiah disampaikan dengan cara yang mudah dipahami, sehingga membuat siswa semakin tertarik dan penasaran untuk mencoba sendiri.Anak-anak juga mengikuti rangkaian eksperimen seru dan aman yang dipandu bersama tim sains sekolah dan tim Einstein. Eksperimen melibatkan reaksi sederhana, permainan cahaya, dan aktivitas eksplorasi yang tetap aman namun memantik rasa ingin tahu siswa.Kegiatan dilanjutkan dengan lab tour untuk mengenal berbagai alat sains. Dengan pendampingan dari tim Einstein, siswa diperkenalkan pada fungsi mikroskop, tabung reaksi, alat ukur, dan berbagai perlengkapan laboratorium lainnya. Pengalaman ini memberi gambaran nyata tentang proses ilmiah di dunia sains.Sesi berikutnya adalah pengenalan teleskop. Anak-anak mendapat kesempatan untuk memahami cara kerja teleskop serta mencoba mengamati objek langit. Kegiatan ini menjadi momen yang sangat menarik karena memberi pengalaman observasi langsung.Salah satu agenda paling ditunggu adalah peluncuran roket air, yang dilakukan bersama tim Einstein. Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyiapkan roket mereka sebelum meluncurkannya ke udara. Sorakan kegembiraan terdengar saat roket berhasil terbang tinggi di atas lapangan.Sebagai penutup, siswa membuat prototype sederhana menggunakan bahan yang tersedia. Kegiatan ini melatih kreativitas dan pemecahan masalah, sekaligus memperkenalkan konsep dasar rekayasa.Dengan rangkaian aktivitas yang dikemas kolaboratif ini, Science Day “1 Hari Bersama Einstein” berhasil memberikan pengalaman belajar yang berkesan bagi seluruh siswa. Kolaborasi antara SD Al Siddiq International dan Einstein menghadirkan pembelajaran sains yang menyenangkan, inspiratif, dan mendorong minat siswa untuk terus mengeksplorasi dunia sains.By: Yundara Ulfa Priatna, M.Pd.

Kegiatan, SMP

Mengukur Kejernihan: Siswa SMP Al-Siddiq International Belajar Pengujian pH Air di Tengah ESNO 2025

Di ruang utama Pondok Pesantren Umar Bin Khottob Plus, Gunung Malang, udara pagi itu masih menyisakan dingin pegunungan. Tepat pukul 07.30, puluhan siswa SMP Al-Siddiq International sudah duduk melingkar, sebagian masih menenteng botol berisi air yang mereka ambil langsung dari Mata Air Ciburial—sumber yang mereka sebut lebih jernih daripada air mineral bermerk. Di tengah rangkaian kegiatan Educational Students Night Out (ESNO) 2025, pelajaran IPA hari itu mengambil bentuk berbeda. Alih-alih di ruang kelas, para siswa mengikuti presentasi pengujian pH air yang dibawakan oleh guru IPA, Mr. Muhammad Fathul Ihsan, M.Res. Dengan gaya penyampaian yang tenang namun tegas, Ia membuka sesi dengan satu pertanyaan sederhana, “Air yang tampak jernih, apakah selalu aman?” Pertanyaan itu langsung memicu gumaman di antara siswa—tanda rasa ingin tahu yang bekerja. Mr. Ihsan kemudian memaparkan prinsip dasar pH: ukuran tingkat keasaman atau kebasaan air yang menentukan kelayakan konsumsi. Ia memperlihatkan perbedaan warna indikator pH, menjelaskan hubungan pH terhadap kesehatan, hingga potensi kontaminasi alami di mata air pegunungan. Presentasi berlangsung ringkas, tetapi sarat ilustrasi dan contoh kehidupan sehari-hari—gaya yang membuat siswa mudah menangkap inti persoalan. Sambil memperlihatkan sampel Ciburial, ia menambahkan, “Jernih itu belum tentu bersih. Sains membantu kita melihat yang tak kasat mata.” Para siswa bergantian mengangkat sampel mereka, membandingkan kejernihan, warna, dan aroma. Momen itu menjadi semacam laboratorium kecil yang tumbuh spontan di tengah kegiatan luar ruang. Meski pengujian lengkap baru akan dilakukan ketika mereka kembali dari ESNO, antusiasme sudah tampak mencolok. Para murid akan mempraktikkan pengukuran pH secara mandiri di sekolah dengan menggunakan indikator universal atau pH meter sederhana. Kegiatan lanjutan ini dirancang untuk membuat mereka tidak hanya menonton, tetapi benar-benar mengalami proses ilmiah. Di luar ruang utama, suara riuh kegiatan ESNO terdengar samar. Namun di dalam, fokus siswa tak bergeser: sebotol air pegunungan, sebuah indikator pH, dan rasa ingin tahu yang tumbuh dari pengalaman langsung.By Umair Shoddiq, S.I.Kom

Kegiatan, TK

Kecil, Sedang, Besar! Anak TK B Belajar Mengurutkan dengan Ceria

Selasa, 11 November 2025, anak-anak TK B Al Siddiq International mengikuti kegiatan belajar yang sederhana namun sangat bermakna: mengurutkan benda dari yang kecil hingga yang besar. Kegiatan ini berlangsung di dalam kelas Science and Math yang telah disiapkan dengan suasana menyenangkan dan alat bantu visual yang menarik. Meski terlihat seperti permainan biasa, aktivitas ini dirancang untuk membangun dasar pemahaman logika, matematika, dan keterampilan kognitif anak-anak usia dini.Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan konsep urutan, ukuran, serta keterampilan membandingkan objek berdasarkan ciri tertentu—dalam hal ini ukuran. Bagi anak TK, kemampuan mengurutkan adalah bagian penting dari perkembangan berpikir logis dan pemecahan masalah. Anak-anak belajar bahwa benda bisa diklasifikasikan dan diurutkan, serta bahwa segala sesuatu memiliki pola dan struktur. Ini menjadi landasan bagi pemahaman matematika yang lebih kompleks di masa depan.Pada kesempatan ini, guru memulai kegiatan dengan mengamati kemampuan anak dalam menjumlahkan dan menghitung menggunakan balok LEGO. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali sejauh mana pemahaman dasar anak terhadap angka dan konsep jumlah. Namun, sambil menunggu giliran, anak-anak diminta mengerjakan worksheet yang telah disiapkan oleh guru yang tidak kalah seru: mengurutkan gambar benda dari ukuran kecil hingga besar.Dengan antusias, anak-anak memegang satu per satu gambar—mulai dari gambar mobil dan suntikan —dan mencoba menyusunnya dalam urutan yang tepat. Beberapa anak langsung paham, sementara yang lain berdiskusi kecil dengan temannya atau bertanya kepada guru. Aktivitas ini juga mengasah keterampilan sosial mereka, seperti kerja sama, menunggu giliran, dan berani mengemukakan pendapat.Kegiatan hari itu ditutup dengan refleksi ringan dari guru, memberikan pujian atas usaha anak-anak, dan menjelaskan kembali secara singkat manfaat dari apa yang mereka lakukan. Anak-anak terlihat bangga dengan hasil karyanya, dan suasana kelas penuh dengan semangat belajar. Melalui kegiatan sederhana seperti ini, TK B Al Siddiq International terus berupaya menanamkan dasar-dasar penting dalam proses berpikir dan belajar anak secara menyenangkan dan bermakna.By Inka Amalia, S.Pd

Kegiatan, SD

SD Al Siddiq International Laksanakan PJBL Hari Pahlawan 2025

Pada Selasa, 11 November 2025, SD Al Siddiq International melaksanakan kegiatan Project Based Learning (PJBL) dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November. Kegiatan ini dirancang untuk menanamkan nilai patriotisme serta mengajak siswa mengenal lebih dekat perjuangan para pahlawan bangsa melalui aktivitas kreatif yang menyenangkan.Seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 ikut terlibat dalam kegiatan ini. Dengan pendekatan PJBL, siswa tidak hanya menerima materi, tetapi juga berproses aktif untuk menghasilkan karya yang mencerminkan pemahaman mereka tentang nilai kepahlawanan. Hal ini menjadi kesempatan bagi sekolah untuk menguatkan karakter siswa melalui pembelajaran berbasis proyek.Untuk siswa kelas 3 hingga kelas 6, kegiatan difokuskan pada proyek menggambar tokoh pahlawan nasional. Mereka diberi kesempatan memilih pahlawan favorit, seperti Cut Nyak Dien, RA Kartini, Jenderal Sudirman, Bung Tomo, dan lainnya. Setelah mengenal lebih jauh tentang tokoh yang dipilih, siswa kemudian menuangkan inspirasi tersebut ke dalam karya gambar yang menampilkan karakter heroik sang pahlawan.Sementara itu, siswa kelas 1 dan 2 mengikuti kegiatan mewarnai dan menghias gambar pahlawan. Aktivitas ini disesuaikan dengan kemampuan perkembangan anak usia dini, sehingga mereka dapat mengekspresikan kreativitas melalui warna-warna cerah, tambahan stiker, glitter, serta hiasan lainnya. Guru juga memberikan cerita singkat tentang pahlawan yang mereka warnai, sehingga kegiatan berlangsung sambil menumbuhkan pengetahuan dasar tentang sejarah.Kegiatan PJBL Hari Pahlawan ini berlangsung dengan penuh antusiasme. Suasana kelas dan area sekolah tampak hidup dengan siswa-siswa yang bekerja dengan tekun, berdiskusi dengan guru, serta berusaha menghasilkan karya terbaik mereka. Hasil karya siswa kemudian dipajang di lingkungan sekolah sebagai bentuk apresiasi sekaligus inspirasi bagi warga sekolah lainnya.Melalui kegiatan ini, SD Al Siddiq International berharap dapat menanamkan nilai kepahlawanan dan semangat cinta tanah air sejak dini. Dengan mengenal tokoh-tokoh pahlawan melalui karya visual, siswa diharapkan mampu meneladani sikap berani, disiplin, rela berkorban, dan pantang menyerah dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran dapat berlangsung secara bermakna, menyenangkan, dan penuh nilai karakter..By: Yundara Ulfa Priatna, M.Pd

Uncategorized

ESNO dan Field Trip 2025: Menggali Sejarah, Menjelajah Alam, dan Menempa Karakter Peserta Didik SMP Al-Siddiq International

SMP Al-Siddiq International kembali mengadakan kegiatan tahunan ESNO (Educational Students Night Out) dan Field Trip 2025 pada tanggal 12–13 November 2025. Kegiatan ini menjadi momen edukatif dan pembentukan karakter yang dinanti oleh peserta didik. Pukul 06.00 WIB, seluruh peserta didik berkumpul di Bellavista untuk melakukan persiapan keberangkatan. Sebelum berangkat, peserta mendapatkan nasihat dan pesan motivasi dari Kepala Sekolah, Bapak Yusuf Yudhana, S.Pd., dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua Panitia sekaligus Guru Qur’an, Ust. Ahmad Toha, M.Ag. Tepat pukul 07.00 WIB, dua bus—terpisah antara Ikhwan dan Akhwat—bergerak menuju destinasi pertama, yaitu Museum PETA, Bogor Tengah, Kota Bogor. Di museum ini, para peserta didik mempelajari sejarah PETA (Pembela Tanah Air), pasukan bentukan Jepang pada masa pendudukan 1942–1945 yang menjadi cikal bakal TNI. Mereka juga mengenal lebih dekat tokoh-tokoh nasional seperti Jenderal Soedirman, Seoprijadi, Jenderal Ahmad Yani, serta mantan Presiden RI ke-2, Soeharto. Selain sejarah, siswa-siswi dibuat takjub dengan koleksi senjata Perang Dunia II yang dahulu digunakan para pejuang kemerdekaan. Perjalanan dilanjutkan menuju lokasi yang berbeda suasana, yaitu Pondok Pesantren Umar Bin Khottob Plus, yang terletak di kaki Gunung Salak, Desa Gunung Malang, Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Setibanya di lokasi, Mr. Umair Shoddiq, S.I.Kom, selaku Seksi Acara, memberikan pengarahan mengenai tata tertib, adab, kebersihan, serta keamanan barang pribadi. Selama dua hari satu malam, peserta didik mengikuti rangkaian kegiatan pembinaan karakter, meliputi kepemimpinan, kerjasama tim, empati sosial, kepedulian lingkungan, hingga menumbuhkan semangat menuntut ilmu. Keasrian alam kaki Gunung Salak menambah kekhidmatan kegiatan, dengan hadirnya kawanan rusa peliharaan dan monyet liar yang tampak bermain di pepohonan setiap pagi. Peserta juga diajak mengunjungi Mata Air Ciburial, sumber air jernih yang terkenal sangat murni hingga dapat diminum langsung. Pada malam hari, setelah sholat Isya, Mr. Muhammad Fathul Ihsan, M.Res., Guru IPA, mempresentasikan cara menguji pH air. Dilanjutkan dengan kegiatan Jurit Malam, di mana peserta dalam kelompok melakukan penelusuran area pesantren menuju empat pos yang dijaga guru serta kakak Pramuka. Setiap pos menyediakan tantangan dan permainan edukatif yang berbeda. Setelah selesai, peserta kembali ke pondok dan menikmati bakso hangat buatan Ustadzah Diah Santikawati, S.Pd.I., dan Ustadzah Mila Febri Wahyuni, Lc. Menjelang larut malam, peserta dipersilakan beristirahat. Keesokan harinya, kegiatan dimulai dengan senam pagi dipimpin Ustadz Abdul Aziz, S.Pd. Setelah itu peserta menikmati hidangan siang berupa ikan nila bakar, tumis jamur, dan sambal matah, kemudian melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah. Acara resmi ditutup dengan lafaz hamdallah yang dipimpin oleh Mr. Yusuf, disertai instruksi agar seluruh peserta didik memungut sampah di sekitar lokasi, meninggalkan tempat dalam keadaan bersih.Pukul 13.00 WIB, dua bus yang membawa rombongan kembali ke Kota Bekasi dengan aman dan selamat. Kegiatan ESNO dan Field Trip 2025 ini menjadi pengalaman berharga bagi peserta didik, tidak hanya sebagai bentuk pembelajaran luar kelas, tetapi juga sebagai wahana pembentukan karakter Islami, cinta tanah air, dan kepedulian lingkungan.By Umair Shoddiq, S.I.Kom