
Adaptasi oleh Yusuf Yudhana
Toxic sebenarnya memiliki beragam definisi, tergantung konteksnya. Namun, bila mengikuti tren sekarang ini, kata toxic mengacu pada bahasa gaul yang awalnya dicetuskan oleh anak-anak muda dari perkotaan, atau lebih dikenal dengan sebutan anak Jaksel (Jakarta Selatan).
Dijelaskan dalam buku Luka (Pembusukan) Generasi oleh Kornelius Sabat, kata toxic berasal dari bahasa Inggris yang bila diterjemahkan artinya beracun. Toxic bisa digambarkan sebagai zat atau obat beracun yang berbahaya bagi manusia.
Sedangkan dalam konteks bahasa gaul, toxic bisa diartikan sebagai seseorang yang memiliki sifat buruk dan suka merugikan orang lain. Pada intinya, orang-orang yang toxic hanya akan membawa pengaruh negatif pada hidup orang lain, sehingga sebaiknya dihindari.
Apakah istilah toxic parents terdengar familiar di telinga Anda? dan Apa itu Toxic Parents? Jangan Menjadi Toxic Parent ! Sebagaimana kita ketahui, parents artinya adalah orang tua. Namun, Ada definisi Toxic Parents
Apakah Anda pernah mendengar istilah toxic? Toxic adalah istilah untuk seseorang yang “beracun” atau sifat pribadi yang suka menyusahkan dan merugikan orang lain, baik itu secara fisik ataupun emosional.
Jangan Menjadi Toxic Parent !
Apa saja ciri-ciri toxic parents?
1. Memiliki ekspektasi berlebihan terhadap masa depan anak.
2. Membentak anak ketika sedang marah. Padahal sebenarnya seperti itu tidak akan membuat anak menjadi takut dan menurut.
Cara Menghindari menjadi Toxic Parents
– Memaafkan diri sendiri atas perbuatan toxic yang dilakukan kepada anak.
– Mencari tahu apa penyebab anda menjadi orang toxic parents.
– Mencari kebiasaan baru, menuju ke arah yang positif dan jauhkan hal negatif.
– Jangan terpengaruh oleh pikiran buruk (negative thinking) di dalam kepala.
– Sadar kalau kekurangan juga memiliki kekurangan, sehingga butuh bantuan orang lain.
– Berpikir lebih jernih dan realistis, jangan selalu mengikuti perasaan hati.
Namun, Jangan Menjadi Toxic Parents tidak selamanya orang tua harus menuruti anak. Contoh perbuatan orang tua yang menuruti anak dan ini keliru, bahkan termasuk orang tua yang DAYYUTS (membiarkan anak dalam maksiat) adalah:
1. Memanjakan anak, membiarkannya tidak shalat, terutama enggan membangunkan shalat Shubuh. Akhirnya, anak sampai besar malas perhatikan shalat.
2. Menuruti semua keinginan dan cita-cita anak seperti membeli alat mubazir dan menjadi pekerjaan yang syubhat.
3. Membiarkan anak bebas bergaul dengan lawan jenis, dengan jalan pacaran.
4. Membiarkan anak perempuannya tidak menutup aurat padahal sudah baligh.
Ancaman bagi ortu yang DAYYUTS
“Ada tiga orang yang Allah haramkan masuk surga yaitu: pecandu khamar, orang yang durhaka pada orang tua, dan orang yang tidak memiliki sifat dayyuts (cemburu yang menyetujui perkara keji pada keluarganya).” (HR. Ahmad 2: 69. Hadits ini shahih dilihat dari jalur lain)
Maka dapat kita ambil Kesimpulan JANGANLAH MENJADI TOXIC PARENTS, JANGAN PULA JADI DAYYUTS.
Semoga kita terhindar dari perbuatan Toxic Parents dan Dayyuts
Aamiin