Al Siddiq International School

Author name: Al Siddiq International

Uncategorized

Guru SD Al Siddiq International Ikuti Pelatihan Pembelajaran Interaktif

Dalam rangka mendukung pengembangan kompetensi guru di era digital, salah satu guru SD Al Siddiq International, Ms. Elsa Violita, S.S, M.S., mengikuti workshop bertema “Optimalisasi Platform Digital untuk Pembelajaran Interaktif” yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Bekasi pada tanggal 28 Mei 2025. Acara kegiatan ini dimulai dari pukul 08:00 hingga pukul 14:30 dengan dua sesi acara yaitu sesi workshop dan sesi deep learning.Pelatihan ini berlangsung selama satu hari penuh pada tanggal 28 Mei 2025, bertempat Aula Hotel Sakura, dan menghadirkan narasumber utama Bapak M. Eko Agustin, S.S., M.Pd., salah satu guru penggerak dan juga seorang pakar pendidikan digital sekaligus praktisi teknologi pembelajaran yang telah berpengalaman dalam pengembangan media interaktif berbasis platform digital.Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan efektivitas dan daya tarik pembelajaran di kelas. “Guru saat ini tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga fasilitator pembelajaran aktif. Teknologi digital bisa menjadi jembatan untuk membangun interaksi dua arah yang lebih dinamis dengan siswa,” jelasnya.Workshop ini mencakup berbagai materi praktis, mulai dari pengenalan platform seperti Google Classroom, Padlet, Canva, dan Kahoot!, hingga strategi merancang pembelajaran interaktif menggunakan video edukatif, kuis digital, serta papan kolaboratif online.Ms. Elsa Violita, S.S. M.S., juga mengungkapkan antusiasmenya mengikuti pelatihan ini. “Banyak wawasan baru yang saya dapatkan. Ternyata penggunaan platform seperti Canva dan Kahoot! bisa membuat siswa jauh lebih tertarik dan aktif dalam pembelajaran. Saya tidak sabar untuk menerapkannya di kelas,” ujarnya.Pelatihan ini juga memberikan ruang diskusi dan praktik langsung, sehingga para peserta tidak hanya memahami teori tetapi juga langsung mencoba membuat konten pembelajaran digital yang interaktif. Kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam mempersiapkan para guru agar mampu menjawab tantangan pembelajaran abad ke-21 dan mendukung suksesnya transformasi digital di lingkungan sekolah dasar.By: Yundara Ulfa Priatna, M,Pd.

Uncategorized

CULTURE EXHIBITION: BELAJAR BUDAYA SAMBIL MEMUPUK PERCAYA DIRI

Pada hari Kamis, 5 Juni 2025, suasana di koridor depan kelas TK A dan TK B Al Siddiq International School tampak berbeda dari biasanya. Warna-warni bendera, aroma makanan khas dari berbagai negara, serta anak-anak yang mengenakan pakaian tradisional menciptakan suasana meriah. Hari itu, anak-anak mengikuti kegiatan Culture Exhibition, sebuah pameran budaya yang dirancang khusus untuk mengenalkan keberagaman budaya dunia melalui pengalaman langsung.Sejak pukul 8.00 pagi, peserta didik datang ke sekolah dengan semangat. Setelah membaca doa bersama yang dipimpin oleh wali kelas, anak-anak diberi arahan tentang jalannya pameran hari itu. Mereka mendengarkan dengan antusias. Setelah briefing selesai, anak-anak dan wali kelas mulai menyiapkan stand: mengatur karya, menyusun replika makanan khas, dan menempatkan simbol budaya masing-masing negara yang telah mereka pelajari.Pukul 8.50, semua stand sudah rapi. Anak-anak kembali masuk ke kelas untuk persiapan akhir, termasuk pengecekan ke toilet agar mereka bisa menjalani kegiatan dengan nyaman. Tepat pukul 9.00, Culture Exhibition resmi dibuka. Orang tua mulai berdatangan dengan wajah penuh rasa penasaran dan bangga. Mereka mengisi daftar hadir, lalu mulai berkeliling dari satu stand ke stand lainnya, bertanya tentang budaya yang ditampilkan.Anak-anak menyambut para pengunjung dengan percaya diri. Secara bergiliran mereka menjelaskan pakaian, makanan, dan simbol budaya dari negara yang mereka wakili. Beberapa anak menunjukkan hasil karya mereka dengan senyum lebar, sementara yang lain menjelaskan dengan bahasa yang sederhana namun jelas. Interaksi ini menjadi latihan nyata keterampilan komunikasi dan keberanian tampil di depan umum.Setelah satu jam penuh anak-anak berinteraksi dan menjelaskan berbagai budaya kepada para orang tua, pukul 10.00 mereka kembali masuk ke dalam kelas. Waktu snack tiba, namun kali ini terasa istimewa. Anak-anak mencicipi aneka makanan dari berbagai negara yang sebelumnya mereka tampilkan di stand. Dengan riang, mereka saling bertukar makanan khas. Suasana hangat dan akrab memenuhi ruangan, memperkuat pengalaman belajar mereka hari itu.Setelah selesai makan, kegiatan ditutup dengan murojaah surah Al-Ghasyiyah bersama-sama. Anak-anak kembali duduk tenang, melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai bentuk penyeimbang dari aktivitas padat mereka sebelumnya. Kemudian, seperti biasa, mereka membaca doa sebelum pulang, memohon agar ilmu yang dipelajari hari itu membawa manfaat.Culture Exhibition bukan hanya tentang mengenal budaya luar, tetapi juga tentang membangun rasa percaya diri, kerja sama, dan toleransi. Melalui kegiatan ini, anak-anak belajar menghargai perbedaan, bekerja dalam kelompok, dan menyampaikan ide mereka kepada orang lain. Pameran ini menjadi bukti bahwa pendidikan yang bermakna bisa hadir dalam bentuk yang menyenangkan, kreatif, dan penuh warna.By Inka Amalia, S.Pd

Uncategorized

SD Al Siddiq International Hadirkan Native English Speaker

Al Siddiq International merupakan sekolah international dengan jenis satuan pendidikan yang menawarkan kurikulum serta metode pembelajaran berbasis atau berstandar internasional atau global dan dalam kesehariannya menggunakan bilingual language diantaranya adalah Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Al Siddiq International School juga menyediakan pendidikan dengan menggunakan bahasa Inggris dan Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar atau utamanya.Pada hari Rabu tanggal 4 Juni 2025, SD Al Siddiq International mendatangkan Native English Speaker yang berasal dari Algeria yang Bernama Mr. Jema. Beliau merupakan edukator yang memiliki banyak pengalaman mengajar sekolah-sekolah lain di Indonesia, khususnya sekolah dasar. Mr Jema saat ini mengajar di salah satu sekolah swasta di Indonesia dan menjadi guru Bahasa Inggris.Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08:00 hingga pukul 11:00 dengan masing-masing kelas mendapat kesempatan bertemu secara langsung dengan Mr. Jema secara bergantian, dengan harapan siswa SD Al Siddiq International dapat belajar lebih eksklusif dengan native English speaker. Pembelajaran yang diberikan Mr Jema sesuai dengan kemampuan kelas yang dihadirinya. Mr Muslim memberikan pendapat mengenai antusias siswa disini dengan mengatakan “ As a native speaker, delivering a lesson at the school was a very positive experience. The students were enthusiastic, engaged, and curious about both the language and the culture. It showed how valuable direct interaction is in boosting understanding and motivation in language learning.”.Acara berlangsung dengan lancar tanpa hambatan apapun. Pada semester ini, SD Al Siddiq International sudah menghadirkan lima native English speakers. Sebelumnya, SD Al Siddiq International sudah mendatangkan native English speaker yang berasal dari Canada, Australia, South Africa, dan USA. Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan dapat menginspirasi siswa dalam kesehariannya menggunakan Bahasa Inggris.By: Yundara Ulfa Priatna, M.Pd.

Uncategorized

Iman dalam Tindakan: Menjaga Kebersihan Diri & Lingkungan Sekitar

Pada hari Senin, 2 Juni 2025, di kelas Literasi Al Siddiq International School, berlangsung kegiatan pembelajaran Al-Qur’an yang penuh makna. Peserta didik TK A dan TK B, yang sejak pagi telah bersiap mengikuti sesi bersama guru mereka. Kegiatan ini tidak hanya sekadar membaca ayat suci, tetapi juga bertujuan menanamkan nilai tanggung jawab dan kebersihan sejak usia dini.Pembelajaran dimulai dengan murojaah surah Al-Ghasyiyah. Anak-anak dengan penuh semangat melafalkan ayat demi ayat, dipandu oleh guru Al-Qur’an mereka, Ust. Dzakky. Suasana kelas terasa tenang dan khusyuk, memberi ruang bagi anak-anak untuk menyelami makna bacaan mereka. Setelah itu, Ust. Dzakky memutar sebuah video pendek yang menampilkan seorang anak yang tidak membersihkan piring dan meja setelah makan, serta membiarkan makanan terbuka begitu saja.Video itu menjadi pemicu diskusi. Ust. Dzakky kemudian menjelaskan hadist Nabi Muhammad SAW yang menyebut bahwa “kebersihan adalah sebagian dari iman.” Ia mengaitkan sikap dalam video dengan pentingnya menjaga kebersihan sebagai bentuk ibadah dan tanggung jawab. Anak-anak tampak serius menyimak, beberapa di antaranya mengangkat tangan untuk bertanya atau memberi pendapat tentang kejadian dalam video.Sebagai penutup kegiatan, anak-anak diajak untuk membuat perjanjian bersama. Mereka sepakat untuk selalu membersihkan tempat makan dan meja mereka setiap selesai makan. Anak-anak juga diberi tugas sederhana untuk saling mengingatkan satu sama lain jika ada yang lupa membersihkan.Kegiatan pembelajaran Al-Qur’an kali ini menjadi lebih dari sekadar pelajaran agama. Ia menjelma menjadi latihan karakter dan pembiasaan perilaku baik. Melalui pendekatan yang menyenangkan dan kontekstual, anak-anak belajar bahwa iman tidak hanya ada dalam bacaan, tetapi juga tercermin dalam tindakan sehari-hari — seperti menjaga kebersihan dan bertanggung jawab atas lingkungan mereka.By Inka Amalia, S.Pd

Uncategorized

Kegiatan Manasik Haji Murid SD Al Siddiq International

SD Al Siddiq International mengadakan kegiatan tahunan Manasik Haji sebagai salah satu bentuk implementasi pendidikan karakter dan keagamaan di lingkungan sekolah dasar. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman sekolah yang telah disulap menyerupai suasana Tanah Suci Makkah, lengkap dengan replika Ka’bah, bukit Shafa dan Marwah, serta area lempar jumrah SD Al Siddiq International. Acara ini dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Mei 2025 di lapangan sekolah dan diikuti dengan penuh antusias oleh seluruh peserta. Kegiatan ini berlangsung mulai dari pukul 07:00 hingga acara selesai.Setelah pembukaan, murid mulai mengenakan pakaian ihram sederhana. Anak laki-laki mengenakan dua lembar kain putih yang menutupi tubuh mereka sesuai dengan syariat, sementara anak perempuan memakai pakaian putih panjang dan kerudung. Mereka kemudian berkumpul di titik keberangkatan untuk melafalkan niat ihram, yang dipimpin oleh guru agama. Dengan urutan yang teratur, para murid melakukan simulasi tawaf mengelilingi replika Ka’bah sebanyak tujuh kali, diiringi bacaan talbiyah dan doa. Setelah itu, mereka melakukan sa’i dengan berjalan antara replika bukit Shafa dan Marwah, sembari mengikuti penjelasan guru mengenai sejarah Hajar yang mencari air untuk putranya, Nabi Ismail AS. Kegiatan dilanjutkan dengan wukuf di Padang Arafah, di mana murid diajak untuk berdiam dan merenung sejenak sambil berdoa. Suasana dibuat khusyuk dengan pembacaan doa bersama. Setelah itu, mereka menjalani simulasi lempar jumrah dengan menggunakan batu kerikil buatan dan replika tiang jumrah yang aman bagi anak-anak.Tidak hanya sekadar menirukan gerakan, kegiatan manasik ini juga dirancang untuk memperkuat nilai-nilai karakter seperti kesabaran, kedisiplinan, kerja sama, dan rasa syukur. Anak-anak diajak untuk saling membantu, menjaga ketertiban dalam barisan, dan menunjukkan sikap hormat serta saling menghargai sesama peserta.Kepala sekolah, Ms Reni Oktavia, S.Si., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai pelajaran agama, tetapi juga sebagai media pembentukan karakter spiritual dan sosial anak. “Melalui manasik haji, anak-anak diajarkan untuk disiplin, sabar, tertib, serta memperkuat rasa kebersamaan. Meskipun mereka belum baligh dan belum wajib berhaji, pembelajaran seperti ini penting untuk membentuk pemahaman dan kesadaran mereka akan kewajiban rukun Islam yang kelima. Kami ingin anak-anak tidak hanya tahu secara teori, tetapi juga memahami secara praktik,” ujar beliau.Para guru turut mendampingi kegiatan tersebut. Beberapa stan edukatif juga disiapkan untuk menjelaskan arti dan sejarah setiap tahapan ibadah haji secara lebih interaktif. Selain itu, di akhir kegiatan, murid diberikan cinderamata sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka. Kegiatan ini disambut dengan sangat antusias oleh para murid. Banyak dari mereka yang mengaku sangat senang bisa merasakan langsung pengalaman berhaji, meskipun dalam bentuk simulasi. Salah satu murid kelas 1D, Cleymira, mengatakan, “Seru sekali! Saya jadi tahu bagaimana caranya berhaji. Sekarang saya ingin sekali bisa ke Makkah sungguhan bersama orang tua.”Di akhir acara, seluruh murid dan guru berfoto bersama di depan replika Ka’bah sebagai kenang-kenangan. Kepala sekolah berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin yang lebih besar di tahun-tahun mendatang. Kegiatan manasik haji di SD Al Siddiq International ini menjadi bukti bahwa pendidikan agama bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan, menyentuh hati, dan bermakna. Dengan pembelajaran seperti ini, diharapkan generasi muda Islam akan tumbuh menjadi pribadi yang taat beragama, berbudi pekerti luhur, dan siap menjadi bagian dari umat yang membawa kedamaian di masa depan.By: Yundara Ulfa Priatna, M,Pd.

Uncategorized

TIGA HARI BERSAMA BUDAYA NEGARA TIMUR TENGAH

Pada tanggal 26 hingga 28 Mei 2025, peserta didik TK A1 Al Siddiq International School melaksanakan kegiatan yang merupakan rangkaian PJBL Culture, dengan subtema budaya Timur Tengah. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari hari Senin hingga Rabu, dan dilaksanakan di dalam kelas bersama wali kelas. Fokus utama kegiatan ini adalah mengenal ikon budaya dan membuat aksesoris khas dari wilayah Timur Tengah, seperti piramida dan mahkota Cleopatra.Pada hari pertama, anak-anak diperkenalkan dengan cerita di balik bangunan bersejarah Mesir, yaitu piramida. Wali kelas menyampaikan materi melalui metode bercerita agar anak-anak lebih tertarik dan mudah memahami sejarah serta makna simbolik dari piramida sebagai peninggalan peradaban Mesir Kuno. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan rasa ingin tahu dan mengembangkan imajinasi anak-anak terhadap kebudayaan masa lampau.Selanjutnya, pada hari kedua, anak-anak membuat aksesoris berupa mahkota Cleopatra. Aksesoris ini dirancang untuk melengkapi pakaian tradisional Timur Tengah, seperti abaya. Dengan dibimbing oleh wali kelas, anak-anak menghias mahkota menggunakan kertas emas, manik-manik, dan hiasan lainnya. Kegiatan ini tidak hanya mengasah kreativitas dan motorik halus anak-anak, tetapi juga memperkenalkan mereka pada tokoh perempuan ikonik dari sejarah Timur Tengah.Pada hari ketiga, anak-anak membuat miniatur piramida menggunakan teknik menempel. Mereka menempelkan potongan spons pada kardus berbentuk segitiga sehingga menyerupai batu bata piramida. Proyek ini dirancang untuk memberikan pengalaman sensorik sekaligus memperkuat pemahaman anak terhadap bentuk dan struktur piramida.Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya mengenal cerita sejarah dan budaya dari Timur Tengah, tetapi juga mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, serta estetika. Mereka belajar menghargai peninggalan budaya dunia dan mengenali tokoh-tokoh sejarah sejak usia dini. Pengenalan budaya melalui kegiatan kreatif ini menjadikan proses belajar lebih menyenangkan dan bermakna.By Inka Amalia, S.Pd

Uncategorized

Guru SD Al Siddiq International Ikuti Pelatihan Pembelajaran Mendalam

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan menyesuaikan diri dengan paradigma baru pembelajaran abad ke-21, salah satu guru kelas dari SD Al Siddiq Internatuonal, Ms. Yundara Ulfa Priatna, M.Pd., mengikuti pelatihan dengan tema “Implementasi Pembelajaran Mendalam: Transformasi Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik” dengan pembiacara Dr. Eneng Susilawati, M.Sc. yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Bekasi pada tanggal 27 Mei 2025. Acara kegiatan ini dimulai dari pukul 08:00 hingga pukul 14:30 dengan dua sesi acara yaitu sesi workshop dan sesi deep learning.Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para guru dengan pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa menjadi subjek aktif dalam proses belajar, bukan sekadar penerima informasi. Pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, komunikasi, dan kreativitas, dikenal sebagai 4C yang sangat relevan dalam menyiapkan peserta didik menghadapi tantangan global. Ms. Dara mengungkapkan bahwa pelatihan tersebut sangat bermanfaat karena membuka wawasan baru mengenai bagaimana merancang pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna bagi anak-anak. “Saya belajar bagaimana mengajak siswa berdiskusi, berkolaborasi, dan berpikir lebih mendalam daripada hanya menghafal materi, Saya pun mengetahui bagaimana reparasi kurikulum yang sudah dilaksanakan di Indonesia. Ada yang harus dibenahi dalam bagian bagiamana murid mengaplikasi pembelajaran kedalam permasalaan hidup sehari-hari ”.Pelatihan berlangsung selama satu hari dengan pendekatan workshop, praktik langsung, serta bimbingan intensif dari fasilitator profesional. Salah satu materi yang paling menarik bagi adalah tentang desain pembelajaran diferensiasi dan strategi asesmen autentik, yang memungkinkan guru memahami kebutuhan belajar setiap siswa secara lebih personal. Implementasi pembelajaran mendalam merupakan bagian dari transformasi pendidikan yang lebih besar, selaras dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pembelajaran yang bermakna, kontekstual, dan berorientasi pada karakter peserta didik.Kepala SD Al Siddiq International, mendukung penuh upaya guru-gurunya mengikuti pelatihan seperti ini. Menurut beliau, transformasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik merupakan langkah penting dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan efektif. Dengan pelatihan ini, diharapkan guru-guru SD Al Siddiq International semakin mampu menghadirkan pembelajaran yang relevan dan mampu mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di masa depan.By: Yundara Ulfa Priatna, M,Pd.

Uncategorized

MENGENAL PAKAIAN TRADISIONAL DARI 3 NEGARA ASIA TIMUR

Pada tanggal 26 hingga 28 Mei 2025, peserta didik TK A1 Al Siddiq International School melaksanakan kegiatan yang merupakan rangkaian PJBL Culture, dengan subtema pakaian tradisional dari tiga negara Asia Timur, yaitu Jepang, Korea, dan Cina. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari hari Senin hingga Rabu, dan diadakan di dalam kelas bersama wali kelas.Pada hari pertama, anak-anak diperkenalkan dengan nama dan bagian-bagian pakaian tradisional dari ketiga negara tersebut. Mereka belajar bahwa pakaian tradisional Jepang disebut kimono, yang terdiri dari kimono, obi, tabi, dan zori. Pakaian tradisional Korea disebut hanbok, terdiri dari jeogori, chima, dan baji. Sementara itu, pakaian tradisional Cina dikenal dengan nama hanfu, yang terdiri dari ru, qun, chang, beizi, dan pao. Penjelasan diberikan secara interaktif agar anak-anak lebih mudah memahami dan mengingat.Hari kedua diisi dengan kegiatan menempel ikon-ikon khas dari masing-masing negara pada papan tematik di kelas. Anak-anak menempel gambar bunga sakura untuk mewakili Jepang, istana Gyeongbokgung untuk Korea, dan panda bambu untuk Cina. Kegiatan ini membantu anak-anak mengenali lebih dalam budaya setiap negara dengan pendekatan visual dan kreatif.Pada hari ketiga, anak-anak diberi lembaran gambar pakaian tradisional dari Jepang, Korea, dan Cina untuk diwarnai. Kegiatan mewarnai ini tidak hanya melatih keterampilan motorik halus, tetapi juga memperkuat ingatan mereka terhadap bentuk dan nama pakaian tradisional yang telah dipelajari sebelumnya.Melalui rangkaian kegiatan ini, peserta didik mendapatkan pengetahuan dasar tentang keberagaman budaya di Asia Timur. Mereka belajar menghargai perbedaan serta memperluas wawasan budaya sejak dini. Pengenalan terhadap pakaian tradisional dari berbagai negara tidak hanya menambah pengetahuan anak-anak, tetapi juga membentuk sikap toleransi dan rasa ingin tahu terhadap budaya lain.By Inka Amalia, S.Pd

Uncategorized

Salam Pagi Penuh Makna di Al Siddiq: Antara Adab, Cinta, dan Pendidikan

Setiap Senin pagi, jika tidak ada upacara bendera, SMP Al Siddiq menyelenggarakan kegiatan apel rutin yang dipimpin oleh para guru. Apel ini bukan hanya bentuk penegakan disiplin dan penyampaian informasi, tetapi juga menjadi momen awal pekan yang menyatukan ritme dan semangat seluruh warga sekolah. Namun, di balik kegiatan apel itu sendiri, ada satu tradisi kecil yang layak disorot lebih dalam—yakni kegiatan salam-salaman antara guru dan murid setelah apel selesai.Sekilas, kegiatan berjabat tangan ini tampak sederhana. Para murid dengan tertib berbaris dan menghampiri guru-guru mereka, lalu satu per satu mengulurkan tangan seraya mengucapkan salam. Namun, di balik gerakan fisik yang terlihat biasa ini, tersimpan pesan adab yang sangat luhur. Salam yang disertai jabatan tangan bukan hanya formalitas, melainkan bentuk nyata penghormatan murid kepada guru—sosok yang menjadi jalan ilmu dan akhlak bagi mereka.Kegiatan ini juga menjadi wadah penguatan ikatan emosional antara guru dan murid. Dalam suasana hangat dan khidmat, murid merasa diperhatikan, dihargai, dan didekati dengan cinta, bukan sekadar diawasi atau diarahkan. Di sisi lain, guru pun diberikan kesempatan untuk menanamkan kasih sayang lewat sapaan, senyuman, atau bahkan sekadar genggaman tangan yang tulus. Nilai-nilai pendidikan hati seperti ini tidak selalu bisa diajarkan lewat buku atau kurikulum, tetapi hadir lewat pengalaman-pengalaman kecil yang berulang dan konsisten.Salam pagi ini juga menjadi momen kontemplatif yang halus namun mendalam. Seolah mengajarkan bahwa sebelum ilmu disampaikan, hubungan yang baik antara guru dan murid perlu ditumbuhkan terlebih dahulu. Ketulusan dalam berjabat tangan itu menjadi pondasi bagi lahirnya suasana belajar yang menyenangkan, penuh penghargaan, dan saling percaya. Adab mendahului ilmu, dan itulah yang sedang dipraktikkan di setiap Senin pagi di Al Siddiq.Maka, meski tidak ditulis di papan pengumuman atau tercantum dalam agenda resmi sekolah, kegiatan salam-salaman ini sejatinya menyimpan nilai pendidikan karakter yang sangat esensial. Di tengah era digital yang serba cepat dan jarak sosial yang kerap meluas, tradisi seperti ini adalah pengingat bahwa pendidikan bukan hanya soal kecerdasan, tetapi juga tentang kasih sayang, penghormatan, dan hubungan manusia yang bermakna.By Abdullah Khalid, Lc

Uncategorized

Mengenal Berbagai Profesi di Kelas Profesi SD Al Siddiq International

Dalam rangka mempersiapkan Al Siddiq Festival yang akan digelar pada akhir Juni mendatang, SD Al Siddiq International melaksanakan gladi kotor pada hari Jumat, 23 Mei 2025. Kegiatan ini berlangsung sejak pagi hingga siang hari dan melibatkan seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 5.Gladi kotor ini merupakan tahap awal dari proses latihan menyeluruh untuk memastikan kelancaran acara puncak. Dalam pelaksanaannya, siswa menampilkan berbagai penampilan yang telah mereka latih selama beberapa minggu terakhir, seperti tari kreasi, tari daerah, storytelling, drama musikal, pertunjukan seni bela diri, dan lainnya.Koordinator acara, Ms. Sayidah Nabilah, S.Pd., menyampaikan bahwa gladi kotor bertujuan untuk melihat kesiapan para peserta sekaligus mengidentifikasi bagian-bagian yang masih perlu diperbaiki. “Dengan gladi kotor ini, kami bisa mengetahui bagian mana yang belum maksimal, sehingga saat gladi bersih dan hari H nanti, semuanya bisa berjalan lancar,” ujarnya.Kepala sekolah SD Al Siddiq International, Ms. Reni Okatavia, S.Si., turut hadir menyaksikan jalannya latihan. Beliau memberikan apresiasi kepada para guru dan siswa atas kerja keras dan semangat mereka dalam mempersiapkan festival. “Ini adalah momen penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri, kerja sama, dan kebanggaan terhadap sekolah,” katanya.Meskipun masih terdapat beberapa kendala teknis seperti belum hafalnya teks atau koreo, suasana latihan tetap berjalan penuh semangat. Para guru pembimbing terlihat aktif memberikan arahan dan motivasi kepada siswa.Al Siddiq Festival rencananya akan digelar pada 21 Juni 2025 dan terbuka untuk orang tua serta masyarakat sekitar. Kegiatan ini menjadi ajang apresiasi terhadap bakat dan kreativitas siswa yang telah belajar sepanjang tahun ajaran.By: Yundara Ulfa Priatna, M,Pd.