
Dalam suasana bangsa yang masih diwarnai oleh dinamika sosial—terutama aksi-aksi unjuk rasa di beberapa daerah, termasuk Jabodetabek—SMP Al-Siddiq International mengambil sikap bijaksana. Atas himbauan dari Bapak Ginanjar Citra Cimarga, M.Pd, selaku Direktur Sekolah Al-Siddiq International School, lembaga ini melaksanakan program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada Senin, 1 September 2025.
Melalui aplikasi Zoom, sejak pukul 07.00 hingga 12.00 WIB, para siswa-siswi tetap menjalani proses belajar dengan penuh kedisiplinan. Mereka diminta hadir secara daring dalam balutan seragam sekolah, seakan menegaskan bahwa pendidikan bukan sekadar aktivitas teknis, melainkan juga pembentukan jiwa, keteraturan, dan komitmen moral.
Pengaturan ruang virtual ditangani oleh Mr. Muhammad Fathul Ihsan, M.Res, yang membagi peserta didik ke dalam sembilan breakout room sesuai dengan kelas masing-masing. Dengan demikian, proses belajar mengajar tetap berjalan dengan nuansa kelas nyata. Bahkan pelajaran Qur’an, sebagai ruh utama dan komitmen SMP Al-Siddiq sebagai sekolah Qur’an, tetap diberikan.
Waktu istirahat ditetapkan pukul 09.30 hingga 10.00, sementara para guru menyemarakkan suasana dengan pemberian tugas, game, dan ice breaking. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga menjaga semangat, kebersamaan apapun keadaannya.
Program ini adalah ikhtiar, agar peserta didik tidak kehilangan ritme belajar dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalamnya. Di balik layar Zoom, ada harapan besar: semoga kondisi bangsa kembali stabil, dan anak-anak dapat kembali ke ruang kelas yang sesungguhnya.
Di sinilah pendidikan menemukan makna terdalamnya. Bahwa belajar bukanlah sekadar hadir di bangku sekolah, melainkan perjalanan membentuk manusia yang teguh, disiplin, dan tetap berpegang pada nilai iman, kendati dunia di sekeliling tengah bergejolak.
By Umair Shoddiq, S.I.Kom