Al Siddiq International School

Belajar dari Alam! Pengalaman Menanam Hidroponik dan Tanaman di Sekolah

Pada hari Rabu, 27 Agustus 2025, seluruh siswa kelas 1 hingga kelas 6 mengikuti kegiatan Project Based Learning (PjBL) dengan tema menanam sayuran secara hidroponik dan di tanah. Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi anak-anak, karena mereka tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga mempraktikkan langsung bagaimana cara menanam, merawat, dan memahami pentingnya bercocok tanam untuk kehidupan sehari-hari.
Kelas 1 hingga kelas 3 mendapat kesempatan mencoba menanam dengan sistem hidroponik. Anak-anak diajak mengenal media tanam seperti rockwool, tempat yang sudah dimodifikasi, serta cara meneteskan air bernutrisi pada tanaman. Dengan wajah serius bercampur rasa ingin tahu, mereka belajar memasukkan benih kecil ke media tanam. Ada yang terlihat sangat hati-hati, ada juga yang sesekali tertawa karena benihnya jatuh ke luar. Guru menjelaskan bahwa hidroponik merupakan salah satu cara menanam tanpa tanah, yang lebih hemat lahan dan air, sehingga cocok diterapkan di lingkungan sekolah maupun rumah.
Sementara itu, kelas 5 dan 6 mendapat tantangan berbeda. Mereka menanam langsung di tanah, menggunakan cangkul kecil untuk menggemburkan lahan, kemudian membuat lubang tanam, dan menabur benih sayuran seperti kangkung dan bayam. Kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan bercocok tanam, tetapi juga mengajarkan kerja sama, karena setiap kelompok bertanggung jawab merapikan lahan dan menyiram tanaman. Anak-anak terlihat antusias meskipun tangan dan baju mereka sedikit kotor terkena tanah. Justru dari situ mereka belajar bahwa menanam membutuhkan usaha, kesabaran, dan kerja keras.
Sepanjang kegiatan, suasana penuh canda, tawa, dan rasa penasaran. Para guru memberikan arahan tentang bagaimana menjaga tanaman, menyiram sesuai kebutuhan, dan memastikan cahaya matahari cukup. Anak-anak juga diajak berdiskusi tentang manfaat menanam sayuran sendiri, seperti lebih sehat, lebih hemat, dan bisa menjaga lingkungan tetap hijau. Nilai-nilai kebersamaan, tanggung jawab, dan kepedulian lingkungan terasa kuat dalam kegiatan tersebut. Guru-guru pun menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang menanam, tetapi juga tentang belajar menghargai proses, merawat sesuatu yang kecil hingga tumbuh besar, dan menyadari pentingnya ketekunan.
Kegiatan PjBL menanam hidroponik dan di tanah pada hari itu menjadi bukti bahwa pembelajaran tidak harus selalu di dalam kelas. Dengan melibatkan siswa langsung pada aktivitas nyata, mereka dapat merasakan manfaat pengetahuan yang dipelajari serta menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Semoga tanaman yang ditanam pada hari itu bisa tumbuh subur, menjadi kenangan indah bagi para siswa, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan mencintai alam sejak dini.
By: Yundara Ulfa Priatna, M.Pd.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *