
Tahukah para orang tua kini sudah tidak perlu merisaukan anaknya ketika beranjak ke jenjang Sekolah Dasar (SD).
Sudah tidak ada lagi kriteria mewajibkan anak telah menguasai Calistung (Membaca, Menulis dan Menghitung) untuk bisa masuk ke SD.
Karena Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencabut calistung menjadi kemampuan utama pada penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SD/MI.
Banyak yang lebih harus diperhatikan bukan hanya fokus pada Calistung saja melainkan kemampuan-kemampuan lain.
Sesuai penjelasan Dosen Psikologi Universitas Indonesia (UI) sekaligus psikolog anak, Lucia Royanto terdapat enam kemampuan yang diperlukan anak ketika masuk ke SD.
Apa saja? Simak berikut ini.
1. Kemampuan Mengenal Agama dan Budi Pekerti
Dengan cara mengenal agama dan budi pekerti, itu dimulai dengan cara yang sederhana, misalnya menyenangi diri sendiri.
2. Keterampilan Sosial dan Bahasa
Hal ini berguna untuk anak bisa berinteraksi secara baik maupun secara sehat.
3. Kematangan Emosi Saat Berkegiatan di Lingkungan Sekolah
Kematangan emosi agar anak itu bisa berkegiatan di lingkungan belajar karena kita tahu ketika anak itu belajar, dia juga harus mempertahankan atensinya atau perhatiannya, dia juga harus bertahan pada tugas yang dibebankan pada dia, dan sebagainya.
4. Pengembangan Keterampilan Motorik dan Perawatan Diri Sendiri
Guna untuk anak bisa mandiri saat masuk ke lingkungan SD.
5. Kematangan kognitif.
Kematangan kognitif yang cukup dikuasai anak usia dini adalah literasi dasar, numerasi dasar, dan pemahaman tentang bagaimana dunia ini bekerja.
6. Kemampuan yang didasarkan pada aspek perkembangan dan profil pelajar Pancasila.