Al Siddiq International School

Menumbuhkan Demokrasi Sejak Dini

Bekasi, 8 Agustus 2025- Lantai 4 gedung SMP Al-Siddiq International terasa berbeda pagi itu, Jumat, 8 Agustus 2025. Pukul 10.30, para siswa tak hanya hadir sebagai pelajar, tapi sebagai pemilih yang tengah belajar mendengarkan, menimbang, dan menentukan. Ruang itu menjadi saksi sebuah latihan berdemokrasi yang tulus—panggung kampanye calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS tahun ajaran 2025/2026.

Pasangan calon nomor urut 2, Azka Fakhri Arkananta dan Muhammad Kautsar Mehaga Perangin-angin, mendapat giliran pertama. Dengan percaya diri yang tenang, mereka menyampaikan visi tentang OSIS sebagai rumah bersama. Tempat semua siswa merasa punya suara, punya tempat, dan punya ruang untuk berkembang, bukan sekadar administratif—tetapi wadah yang berandil dalam pembentukan karakter dan nilai.

Usai mereka, panggung berpindah ke pasangan calon nomor urut 1: Alanza Lareina Clarissa dan Raisafa Saffir Audyra. Pasangan ini datang dengan narasi yang membumi dan komunikatif. Mereka membawa visi OSIS sebagai jembatan, sebagai penghubung antara suara siswa dan realisasi kebijakan. Visi yang menjadikan komunikasi sebagai kunci dan saling berbagi pendapat sebagai dasar dari setiap langkah.

Kampanye tak hanya berisi janji dan visi. Sesi tanya jawab membuka ruang diskusi yang jujur. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan kritis: bagaimana jika aspirasi siswa tidak direspon oleh sekolah? Apa strategi mereka menghadirkan kegiatan yang tidak hanya seru, tapi juga bermanfaat? Kedua pasangan menjawab dengan gaya dan keyakinannya masing-masing—menunjukkan bahwa keberanian berbicara dan mendengarkan memang sedang tumbuh di sekolah ini.

Di antara kata-kata visi dan janji kampanye, sebenarnya ada pelajaran yang lebih dalam: tentang keberanian menyuarakan, tentang kemampuan memimpin, dan tentang pentingnya kepercayaan yang dibangun sejak dini.

Karena sejatinya, sekolah bukan hanya tempat belajar membaca dan berhitung. Ia juga ruang untuk memahami bahwa suara kita berarti—dan masa depan kepemimpinan dimulai dari keberanian hari ini.

By Umair Shoddiq, S.Kom
“Karena pemimpin bukan mereka yang paling lantang suaranya, tetapi yang paling siap mendengarkan dan bertindak.”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *