
Pada hari Kamis, 5 Juni 2025, suasana di koridor depan kelas TK A dan TK B Al Siddiq International School tampak berbeda dari biasanya. Warna-warni bendera, aroma makanan khas dari berbagai negara, serta anak-anak yang mengenakan pakaian tradisional menciptakan suasana meriah. Hari itu, anak-anak mengikuti kegiatan Culture Exhibition, sebuah pameran budaya yang dirancang khusus untuk mengenalkan keberagaman budaya dunia melalui pengalaman langsung.
Sejak pukul 8.00 pagi, peserta didik datang ke sekolah dengan semangat. Setelah membaca doa bersama yang dipimpin oleh wali kelas, anak-anak diberi arahan tentang jalannya pameran hari itu. Mereka mendengarkan dengan antusias. Setelah briefing selesai, anak-anak dan wali kelas mulai menyiapkan stand: mengatur karya, menyusun replika makanan khas, dan menempatkan simbol budaya masing-masing negara yang telah mereka pelajari.
Pukul 8.50, semua stand sudah rapi. Anak-anak kembali masuk ke kelas untuk persiapan akhir, termasuk pengecekan ke toilet agar mereka bisa menjalani kegiatan dengan nyaman. Tepat pukul 9.00, Culture Exhibition resmi dibuka. Orang tua mulai berdatangan dengan wajah penuh rasa penasaran dan bangga. Mereka mengisi daftar hadir, lalu mulai berkeliling dari satu stand ke stand lainnya, bertanya tentang budaya yang ditampilkan.
Anak-anak menyambut para pengunjung dengan percaya diri. Secara bergiliran mereka menjelaskan pakaian, makanan, dan simbol budaya dari negara yang mereka wakili. Beberapa anak menunjukkan hasil karya mereka dengan senyum lebar, sementara yang lain menjelaskan dengan bahasa yang sederhana namun jelas. Interaksi ini menjadi latihan nyata keterampilan komunikasi dan keberanian tampil di depan umum.
Setelah satu jam penuh anak-anak berinteraksi dan menjelaskan berbagai budaya kepada para orang tua, pukul 10.00 mereka kembali masuk ke dalam kelas. Waktu snack tiba, namun kali ini terasa istimewa. Anak-anak mencicipi aneka makanan dari berbagai negara yang sebelumnya mereka tampilkan di stand. Dengan riang, mereka saling bertukar makanan khas. Suasana hangat dan akrab memenuhi ruangan, memperkuat pengalaman belajar mereka hari itu.
Setelah selesai makan, kegiatan ditutup dengan murojaah surah Al-Ghasyiyah bersama-sama. Anak-anak kembali duduk tenang, melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai bentuk penyeimbang dari aktivitas padat mereka sebelumnya. Kemudian, seperti biasa, mereka membaca doa sebelum pulang, memohon agar ilmu yang dipelajari hari itu membawa manfaat.
Culture Exhibition bukan hanya tentang mengenal budaya luar, tetapi juga tentang membangun rasa percaya diri, kerja sama, dan toleransi. Melalui kegiatan ini, anak-anak belajar menghargai perbedaan, bekerja dalam kelompok, dan menyampaikan ide mereka kepada orang lain. Pameran ini menjadi bukti bahwa pendidikan yang bermakna bisa hadir dalam bentuk yang menyenangkan, kreatif, dan penuh warna.
By Inka Amalia, S.Pd